Laporan Wartawan Pos Kupang, Apson Benu
TRIBUNNEWS.COM, KEFAMENANU - Prajurit TNI dari Yonarmed 11/Kostrad yang bertugas sebagai Satuan Tugas (Satgas) perbatasan Indonesia - Timor Leste mengamankan 71 pucuk senjata api dari masyarakat setempat.
Semua senjata api tersebut akan diserahkan ke Korem 161/Wirasakti Kupang untuk dimusnahkan.
Senjata api itu diperlihatkan kepada para wartawan di Makosatgas Yonarmed 11/Kostrad di Noemuti, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (20/6/2016).
Di antara senjata api yang diamankan ada pistol yang dirakit dari bahan kayu yang bentuknya mirip serut kayu manual yang dipasangi pipa kecil.
Senjata api yang diamankan umumnya jenis springfield, salah satunya kaliber 15 milimeter (mm) buatan Amerika Serikat tahun 1903.
Kepada Pos Kupang, Komandan Satgas RI-Timor Leste dari Yonarmed 11/Kostrad, Letkol Arm. Teguh Tri Prihanto Usman mengatakan, senjata api yang diamankan prajurit TNI tersebut umumnya masih aktif dan bisa digunakan kapan saja.
Warga di daerah perbatasan mengaku sebagai warisan dari leluhur dan disimpan di rumah adat.
"Biasanya digunakan untuk berburu. Tapi manakala dengan terpaksa bisa digunakan untuk
kejahatan," ungkap Teguh.
Menurut Teguh, masyarakat dengan sukarela menyerahkan 71 pucuk senjata itu setelah mendapat sosialisasi yang mencerahkan dari prajurit TNI.
"Salah satu bentuk simpati dari masyarakat yakni penyerahan sanjata yang mereka simpan selama ini," ujarnya.
Letkol Teguh menambahkan, satgas yang dipimpinnya telah menjalankan tugas mengamankan perbatasan RI-Timor Leste selama sembilan bulan di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).
Selama ini mereka melakukan bakti sosial, sosialisasi serta tindakan pengamanan seperti mencegah penyelundupan.
Timor Tengah Utara merupakan salah satu kabupaten di Provinsi NTT yang wilayahnya berbatasan langsung dengan negara Timor Leste. (*)