Belum lagi, makanan kecil berupa pilus dan kerupuk pun ia jajakan kepada para pemudik yang melintas di ruas tol Pejagan-Brebes Timur.
"Kalau makanan kecil ini Lumayan untuk oleh-oleh pemudik di kampung halamanya. Kalau nggak ya buat camilan di dalam perjalanan," jelasnya.
Tak hanya penjual mie instan, makanan kecil dan minuman saja yang meraup keuntungan saja.
Namun, puluhan warga lainya juga berdagang bensin eceran untuk memenuhi kebutuhan bagi pemudik yang berada di ruas tol Pejagan-Brebes Timur.
"Saya jual bensin eceran ini untuk menyediakan pemudik, barang kali kena macet seperti ini dan kehabisan bensin dapat langsung membelinya."
"Ya meskipun harganya agak mahal tapi kan yang penting kendaraannya bisa jalan," kata Jahur (42) warga Kecamatan Brebes.
Satu liter premium atau bensin, lanjutnya, dijual dengan harga Rp 15 ribu atau dua kali lipat lebih mahal dari harga normalnya.
"Kenapa mahal, karena kan bawa masuk ke tol ini susah dan harus manjat dinding tol setinggi 7 meteran, apalagi kan jaraknya jauh juga bawa bensinya," kata dia.