"Jauh sebelum ada kejadian di Surakarta sudah ada penjagaan dengan pengerahan personel Sabhara," ucapnya.
Tim personelnya, ujar Dhanang juga bekerja ekstra hati-hati.
Mereka bekerja dengan SOP yang sudah teruji.
Hal ini, saat pemeriksaan para personel benar-benar harus memastikan tamu tidak melakukan gerakan apapun yang dicurigai menarik sesuatu untuk memicu ledakan dan sebagainya.
"Kami juga melakukan patroli untuk memastikan kondisi aman dan kondusif," katanya.
Kanit I SPKT Polres Bantul, Ipda Anar Fuadi menjelaskan, untuk mempersempit gerakan pelaku terorisme pihaknya menerapkan satu pintu untuk masuk dan keluar tamu yang akan mendapat pelayanan laporan, SIM dan SKCK.
Menurutnya dengan pelayanan satu pintu ini, akan lebih mempermudah pengawasan.
"Yang kami gunakan hanya satu pintu dari tiga pintu masuk. Dari pintu itu, petugas akan memeriksa setiap tamu yang masuk," katanya.