News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

82 Siswa Belajar di SDN 32 Simpang Hulu yang Mirip Kandang Ternak

Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siswa Kelas VI SDN Simpang Hulu, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat tampak serius mendengar penjelasan guru di kelas yang tampak memprihatinkan, Kamis (28/7/2016).

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani

TRIBUNNEWS.COM, KETAPANG - SDN 32 Simpang Hulu Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat memiliki dua lokal bangunan.

Satu bangunan permanen berdinding beton, memiliki tiga ruangan. Sementara bangunan lainnya dapat disebut berbahan semi permanen.

Ada 82 siswa-siswi yang mengenyam pendidikan di SDN 32 Simpang Hulu ini. Satu lokal bangunan semi permanen ditempati murid kelas I, II dan kelas VI.

Kelas I berisikan 20 orang murid, kelas II sebanyak 13 orang murid dan untuk kelas VI ditempati sebanyak 11 orang murid.

Tepat di samping bangunan kedua kelas tersebut, memang telah ada satu lokal bangunan permanen, namun hanya memiliki tiga ruangan.

Satu ruangan untuk kantor guru dan kepala sekolah, dua ruangan lagi disekat (partisi) untuk ditempati siswa-siswi kelas III, IV dan V. Kelas III terdapat 11 murid, kelas IV sebanyak 15 murid dan kelas V ada 12 murid.

Dari depan komplek sekolah, bangunan semi permanen ini hanya terlihat seperti memiliki satu ruangan saja, karena hanya ada satu pintu terlihat dari depan. Namun setelah dilihat secara seksama, bangunan ini ternyata terbagi dalam tiga ruangan.

Bangunan semi permanen sekolah ini dapat dikatakan tak ubahnya kandang ternak. Lantaran, selain sebagian beratap daun sagu dan seng yang dipenuhi karat. Dinding sekolah ini sebagian berbahan bilah bambu, sebagian lainnya berbahan susunan papan.

Meskipun dari kejauhan terlihat masih ditutupi dinding, namun sebagian sudah tampak bolong. Baik di samping, belakang maupun dinding bagian depan.

Tiang kayu, sebagian berbahan kayu bulat. Walau sebagian masih terlihat kokoh, namun untuk ruangan di kelas VI, kondisi tiang sudah mulai tampak miring dan lapuk, dengan atap daun yang mulai berjatuhan.

Sementara lantai papannya sudah mulai lapuk dan patah. Paku-paku berkarat pun tampak menonjol keluar di antara papan yang patah. Hanya sebagian saja yang masih bisa digunakan untuk menempatkan meja dan kursi siswa.

Di ruangan lain, kursi serta meja yang digunakan siswa kelas I dan II, hanyalah potongan papan memanjang yang dijadikan kursi dan meja.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini