Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Atap rumbia melindungi kelas yang dindingnya hanya separuh tertutup gedek. Di kelas yang jauh dari ideal itu, anak-anak tetap semangat belajar.
Seorang pria membelakangi papan tulis menjadi fokus utama sembilan anak-anak kelas VI SD Negeri 32 Simpang Hulu di Jalan Raya Meraban-Balai Berkuak, Desa Balai Pinang, Simpang Hulu, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Kamis (28/7/2016).
Anak-anak serius mendengarkan guru mengajar. Sesekali, ketika guru Kabol melontarkan pertanyaan, siswa dan siswi mengacungkan tangan, berlomba menjawab.
Tak seperti anak-anak di kota besar, sembilan siswa di kelas ini tak seragam berpakaian. Ada yang mengenakan pakaian merah putih, batik hijau, batik merah putih, batik biru, sampai kaus oblong.
Beberapa siswa melindungi alas kakinya dengan sepatu, tapi yang paling mencolok mata ada dari mereka memakai sandal jepit.
Di balik fasilitas pendidikan yang jauh dari layak, terpancar dari wajah anak-anak keinginan besar menuntut ilmu, saksama mendengar penjelasan guru, mencatatnya di buku tulis.
Panas terik matahari yang mulai menyengat, tak mengurangi semangat anak-anak ini. Angin sepoi-sepoi mengusir hawa panas yang begitu terik, secara ruang kelas hampir semuanya terbuka.
Sambil menyampaikan materi, sang guru menyelipkan pesan agar semua siswa tetap giat, semangat belajar, karena beberapa bulan ke depan akan menghadapi ulangan.
"Supaya pada tahap awal pelajaran ini harus sudah bersungguh-sungguh," pesan Kabol, guru sekaligus wali kelas VI kepada semua siswanya.