Laporan Wartawan Surya, Achmad Pramudito
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Bermain air basah, bermain api terbakar. Peribahasa itu akhirnya dialami sendiri oleh Rahmalia Syahputri.
Sering bermain-main dengan kera ekor panjang, Rahma pun harus menerima risikonya ketika satu saat dicakar satwa berbulu tersebut.
“Itulah salah satu keseruan yang pernah saya alami. Dan memang harus siap menghadapinya,” kata lulusan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Minggu (14/8/2016).
Kisah seru lainnya ketika Rahma hendak menyuntik seekor sapi. Karena merasa kesakitan, binatang menyusi itu kontan berontak dan kabur. Rahma pun spontan mengejarnya.
"Saya harus berlari mengejar sapi itu karena jarum suntiknya masih menancap di badannya," cerita Rahma sambil tertawa mengenang peristiwa yang dialaminya beberapa waktu silam.
Berbekal sejumlah kejadian itu, Rahma makin memahami hewan pun perlu dipahami. Meski tak bisa mengungkapkan rasa sakit lewat lisan, manusia harus mengerti seekor hewan punya perasaan.
Sebagai dokter hewan, Rahma tak bisa pilih-pilih hewan yang hendak ia rawat. Perempuan berhijab ini tidak canggng saat harus menangani seekor anjing yang sedang sakit.
Penyuka traveling ini menuturkan setiap menangani hewan para dokter tentu menggunakan sarung tangan khusus.
“Tidak hanya dokter hewan, hampir semua dokter kan memang menggunakan sarung tangan saat menangani pasien,” terang dia.
Begitu juga ketika Rahma menangani anjing. Gadis kelahiran Surabaya, 31 Mei 1991, ini kerap menggunakan antiseptik khusus supaya terhindar dari air liur anjing.
Ketertarikan Rahma di dunia kedokteran hewan karena sejak kecil sangat suka kucing. Ia ingin menjadi dokter hewan agar hewan kesayangannya bisa cepat tertangani jika sakit.
Beberapa hewan memang sempat ia pelihara namun kucing yang cukup banyak. Lima ekor kucing yang ia pelihara sekaligus menjadi teman bermain di kala sepi.
Disinggung mengenai tampilannya yang bak model, Rahma menyatakan tak ada kaitannya dengan dunia kedokteran yang juga jadi pilihan kariernya.
Rahma menegaskan dirinya memang selalu ingin tampil rapi dan menarik di kesehariannya.
“Aku ambil kedokteran hewan karena seru aja. Yang aku tangani bukan manusia melainkan hewan, mereka gak bisa ngomong jadi semacam kayak tantangan tersendiri," kata Rahma.