Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Malam tirakatan menjelang peringatan hari kemerdekaan RI, warga RW VI Kelurahan Panggung Lor, Kecamatan Semarang Utara terlihat sangat meriah dalam balutan kesederhanaan.
Seluruh warga dari total sembilan RT berkumpul di masing masing balai pertemuan yang berjejer rapi di tengah kampung.
"Ini lah Indonesia, representasi dari keragaman budaya, agama dan suku semuanya berkumpul," kata Ketua RW VI Kelurahan Panggung Lor, Kecamatan Utara, Kota Semarang, Sukrisno Hadi, Selasa (16/8/2016) malam.
Berbagai etnis mulai dari Jawa, Tionghoa, hingga Bugis berkumpul di balai pertemuan itu.
Suasana keabrakan terasa sangat hangat diantara sesama warga. Tak ketinggalan anak anak juga larut dalam kemeriahan malam tirakatan itu. Sesekali anak anak ini saling menjahili rekannya namun tetap mengikuti prosesi tirakatan.
Pembacaan doa untuk arwah para pahlawan yang gugur dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan, memanjatkan harapan agar Kota Semarang khususnya dan Indonesia umumnya diberi keberkahan dan kemajuan, semua dijalani warga tua dan muda secara khidmad.
Setelah prosesi sakral itu, warga disuguhi aneka makanan dan jajanan yang juga representasi dari berbagai etnis yang ikut salam malam tirakatan itu.
Mulai dari makanan khas Kota Semarang, Jawa secara umum, hingga makanan khas Tionghoa seperti kwetiau dan aneka olahan mi.
Warga yang datang pun juga berkesempatan mendapatkan bingkisan hadiah. Mulai dari perlengkapan dapur hingga alat elektronik seperti kipas angin dan televisi.
"Doorprise itu juga hasil dari patungan warga, pokoknya di sini semua warganya guyub," katanya.
Hadi mengatakan, keguyuban warga RT VI itu sudah terjalin sejak dulu.
"Di sini semuanya guyub, tidak memandang etnisnya, agamanya, dia kaya atau kurang mampu semuanya duduk bersama. Itu sudah terjalin sejak dulu," katanya.
Hadi mengatakan, bahkan saking guyubnya, warga tak segan segang untuk menjadi pelopor apabila ada sarana san pra sarana kampung yang akan diperbaiki.
"Bahkan warga gelem tombok (bahkan warga mau berkorban) kalau ada yang mau diperbaiki. Ini dalam waktu dekat ada jalanan yang mau ditinggikan, warga sudah antisipasi kekurangan dana RT dengan patungan. Itu tanpa diberitahu," katanya.
Hadi berharap perayaan hari kemerdekaan ini semakin merekatkan warga RT VI khususnya dan Indonesia secara umum.
"Jangan lagi ada perpecahan diantara kita, apalagi hanya karena beda suku atau agama," pungkasnya.(*)