Rio, jemaat yang ada di gereja saat kejadian menceritakan dia awalnya tidak sadar kalau ada yang membawa bom dan berusaha menyerang pastor dalam gereja.
"Tadi kan asik ikut ibadah, eh tiba-tiba banyak yang heboh. Kami pun langsung keluar dari gereja," ujarnya.
Berikut kronologis upaya percobaan bom bunuh diri yang dilakukan IAH:
- Misa di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Jl Dr Mansur Medan, Sumut, Minggu (28/8/2016) dimulai pukul 08.30 WIB.
- Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, pelaku IAH, diduga datang bersama para umat yang akan mengikuti misa dan diduga pula mengikuti misa sejak awal berlangsung.
- IAH masuk ke Gereja Katolik Stasi Santo Yosep dengan menyandang tas di pundaknya.
- Saat Pastor Albert S Pandiangan menyampaikan Homili (khotbah), IAH berdiri dan cepat melangkah ke arah mimbar. Sejumlah umat yang mengikuti misa bersaksi, Ivan saat itu menghunus sebilah pisau.
- IAH mendekati mimbar dan berupaya menusuk Pastor Albert S Pandiangan namun luput. Namun pisau sempat menyambar tangan pastor dan mengakibatkan luka koyak yang cukup lebar.
- IAH kemudian berupaya melepaskan tas yang ia sandang. Dari tas tersebut memercik api dan kemudian mengepulkan asap yang membuat umat gereja panik.
- Dalam situasi kacau, sejumlah umat berupaya menyergap IAH. Sejumlah umat sempat memukuli pemuda 18 tahun ini. Pastor Albert S Pandiangan dilarikan ke rumah sakit.
- Personel dari Polresta Medan dan Gegana Polda Sumut turun ke lokasi langsung melakukan sterilisasi di gereja tersebut.
- Saat diperiksa, polisi menemukan bom rakitan yang belum meledak, pisau dapur, kampak berukuran kecil, KTP, dan secarik kertas bergambar mirip bendera ISIS. Gambar dibuat dengan menggunakan pensil.
- Polisi melakukan penggeledahan di rumah Ivan dan mendapati gulungan kabel, buku-buku tentang robotik dan IT, semen, pupuk urea, pipa paralon, baterai basah, aluminium foil, dan paspor atas nama, IAH.