"Sebelum melakukan upaya pembunuhan dengan menyerang pastor, pelaku membawa bom. Ia berencana melakukan bom bunuh diri. Pelaku berpura-pura masuk ke gereja dan ikut misa," ujarnya di pelataran gereja.
Kemungkinan dia sudah berada di gereja sejak awal mula misa dimulai.
"Dugaan ini dikarenakan pelaku berada di barisan depan dari umat yang mengadakan misa. Tapi masih kita dalami lebih lanjut," katanya.
Kombes Nur Fallah mengatakan, pascakegagalan meledakkan bom, IAH dikejar dan diamankan. Sejumlah umat sempat memukul IAH.
"Motif masih dipelajari. Sampai saat ini masih diselidiki memang ada kabel, tapi ini masih dalam penyelidikan," katanya.
Diduga Direncanakan
Kombes Pol Nur Fallah mengatakan, dari hasil pengembangan sementara aksi percobaan bom bunuh diri dan penyerangan pastor oleh pelaku IAH, besar kemungkinan direncanakan.
IAH mengaku melakukan aksi ini lantaran disuruh oleh sekelompok pemuda.
"Tapi dia belum mau menyebut kelompok pemuda yang mana dan atas kepentingan apa. Sampai saat ini, pelaku baru mengaku disuruh. Jadi artinya yang bersangkutan terlibat satu rencana pembunuhan terhadap pastor. Kami masih melakukan pengembangan lebih lanjut," katanya.
"Barang bukti yang diamankan adalah pisau, sepeda motor, dan tas ransel yang diduga untuk membawa bom dan pakaian," ujarnya menambahkan.
Ditanya apakah ada kemungkinan tersangka lain, Nur Fallah mengatakan polisi belum sampai ke arah ini.
"Satu per satu dulu. Dalam waktu dekat bila ada perkembangan akan kami sampaikan, ya," ucapnya.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Rina Sari Ginting, mengemukakan pernyataan serupa. Polda Sumut bersama Polresta Medan tengah mendalami latar belakang perbuatan Ivan.
"Sudah dibentuk tim gabungan. Kami masih melakukan pendalaman. Selain latar belakang, motif, kami juga sedang memeriksa apakah pelaku ini masuk ke dalam jaringan teroris tertentu," katanya.
Kasubbid Penmas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan, mengkonfirmasi informasi beredar perihal dugaan bahwa KTP yang dikantongi pelaku dan sempat jadi viral di media sosial sebagai KTP palsu, adalah tidak benar.
Dijelaskan Nainggolan, KTP laki-laki yang belum lama lulus dari SMA Negeri 4 Medan ini adalah KTP asli. IAH baru mengurusnya.
Camat dan Sekretaris Camat Medan Selayang yang dihubungi membenarkan bahwa identitas pelaku benar sesuai yang tertera di KTP. (cr8/tio/wes)