News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bom di Medan

Pastor Albert Diserang Pelaku Percobaan Bom Bunuh Diri saat Khotbah

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah warga menggotong seorang jemaat yang pingsan pasca peristiwa teror bom di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Medan, Sumatera Utara, Minggu (28/8/2016). Polisi menangkap satu orang laki-laki yang mencoba melakukan bom bunuh diri di dalam Gereja Katolik Stasi Santo Yosep. TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Albert S Pandiangan, pastor yang memimpin jemaat Gereja Stasi Santo Yosep di Jalan Dr Mansyur, Kelurahan Padangbulan Selayang, Kecamatan Medan Selayang, diserang pelaku bom bunuh diri bernama IAH saat melakukan homili (khotbah).

Hal ini diungkapkan saksi mata bernama Markus Harianto (19), seorang jemaat gereja.

Markus mengatakan, situasi saat itu tengah hening karena seluruh jemaat baru saja selesai membaca Alkitab.

Di saat homili atau khotbah yang berisikan hal-hal praktis seperti nasihat atau pesan yang berisi ajaran moral berdasarkan Alkitab, pelaku bom bunuh diri langsung beraksi berlari menuju pastor.

"Setelah bacaan Injil mau homili, waktu (pastor) mau ceramah, dia (pelaku) beraksi. Kalau saya melihat pelaku laki laki, pendek. Pakaian biasa, pakai jaket bawa ransel. Dia ikut ibadah, baca Injil juga. Mau siap ibadah, dia lari. Ada percikan api di dalam tasnya," katanya saat ditemui di lokasi kejadian, Minggu (28/8/2016).

Warga Jalan Jamin Ginting ini sebenarnya sudah mencurigai gerak gerik pelaku yang belakangan diketahui bernama IAH (18) tersebut.

Tidak hanya dia, saudara perempuan Markus melihat pelaku mengotak atik seutas kabel dari dalam ranselnya.

"Sekitar jam 9, kami datang ke dalam gereja. Kakak saya udah curiga sebelumnya dan kakak saya shock gelagatnya kayak ngutak ngatik gitu. Kemudian melihat pelaku kayak masang kabel dan masang jaket setengah gitu. Di dalam jaket ada wayar semacam petasan diletakkan di tubuhnya," katanya.

Setelah itu, pelaku langsung dengan cepat berlari ke tempat Pastor Albert Pandiangan berdiri. Bom tidak berhasil diledakkan sementara pastor mengalami luka di bagian tangan kirinya akibat sayatan sebilah pisau yang juga dibawa pelaku.

"Setelah bacaan injil, khotbah kemudian duduk. Pas khotbah dia lari menuju Pastor Albert. Dia macam bawa senjata, kayak pisau gitu mau nyerang pastor dan dia mengelak. Tapi pastor sempat kena sabetannya, luka di tangan kiri," ujarnya.

Informasi yang dihimpun Tribun Medan (Tribunnews.com Network), oleh umat pastor kemudian dilarikan ke rumah sakit dengan menggunakan mobil.

Umat Gereja Stasi Santo Yosep tak mengenal pelaku. Klara (45), mengatakan sempat sekilas melihat wajah pelaku.

"Sebelumnya gak pernah. Baru satu kali ini melihat. Aku setiap minggu beribadah di sini gak pernah sekalipun melihatnya. Mungkin bukan umat sini," ujarnya.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Kombes Pol Nur Fallah, mengatakan IAH menyaru sebagai jemaat Gereja Stasi Santo Yosep.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini