Laporan Wartawan Tribun Medan Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Komjen Pol Suhardi Alius memastikan Ivan Armadi Hasugian terhubung dengan jaringan teroris ISIS di Syria.
Pelaku bom bunuh diri di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep Jl Dr Mansur ini dipastikan bekerja sesuai perintah Bahrum Naim, salah satu pimpinan ISIS Asia Tenggara.
"Kita bisa buktikan (keterlibatan Ivan dengan Bahrum Naim). Apa yang disampaikan bapak Kapolri itu benar," kata Suhardi Alius disela-sela kunjungannya ke pesantren Darusy Syifa, Kutalimbaru, Deliserdang, Rabu (7/9/2016).
Sebelumnya, statemen Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian dibantah penasehat hukum tersangka Ivan.
Tim pengacara menyebut Ivan bergerak bukan atas perintah Bahrum Naim.
"Jadi begini, kejadian di Batam dan di Solo, itu kan perintahnya dari media sosial. Mereka (pelaku) ini punya peran dalam rangka membantu mereduksi radikalisme," kata Suhardi.
Menurut mantan Kabareskrim Mabes Polri ini, tindakan Ivan disebut Lone Wolf yakni tinggal diperintah lewat media sosial, lalu bergerak sendiri melakukan pengerusakan.
"Sudah banyak contohnya seperti ini. Kemarin di luar negeri, ada juga yang menyerang pastor. Tidak pakai bom. Ada juga yang pakai kendaraan," kata Suhardi.
Suhardi mengimbau kepada masing-masing orangtua untuk mengawasi aktifitas anaknya.
Begitu juga dengan tenaga pengajar di sekolah-sekolah, harus bisa memantau peserta didiknya.
"Kalau anak sudah terlihat menutup diri, suka sendiri dan tidak bersosialisasi, itu perlu segera dilaporkan," katanya.