News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ucu dan Juma, Dua Tunawicara yang Merawat Masjid Besar di Pekkae Barru

Editor: Wahid Nurdin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ucu (kaus garis-garis) dan Juma (kaus hitam). Ucu dan Juma adalah 2 orang tunawicara yang merawat Masjid Besar Nurul Ittihad di Pekkae, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru.

TRIBUNNEWS.COM, TANETE RILAU - Ucu dan Juma adalah dua orang tunawicara yang merawat Masjid Besar Nurul Ittihad di Pekkae, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.

Tak banyak yang tahu nama asli mereka.

Mereka berdua hanya dipanggil "pepe" oleh orang-orang sekitar masjid.

"Saya tidak tahu namanya kak, jadi kami panggil Pepe saja," kata salah satu siswa Madrasah Aliyah DDI Attaufiq, Padaelo Acce kepada Tribun, Minggu (2/10/3016).

Madrasah Aliyah DDI Attaufiq ini letaknya kebetulan berdampingan dengan masjid tersebut.

Kedua orang ini sangat rajin membersihkan masjid, mulai dari teras hingga toilet dan tempat berwudu.


Ucu (kaus garis-garis) dan Juma (kaus hitam). Ucu dan Juma adalah 2 orang tunawicara yang merawat Masjid Besar Nurul Ittihad di Pekkae, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru.

Saat wartawan Tribun salat di Masjid tersebut, terlihat Ucu menuntun untuk membuka sepatu pada batas alas kaki.

Ia tidak beranjak dan terus memperhatikan hingga wartawan Tribun selesai menyimpan sepatu di rak sepatu, saking pedulinya terhadap kebersihan masjid itu.

Ia bahkan memperhatikan seluruh jamaah yang tidak merapikan mukenahnya di lemari.

Sedangkan Juma lebih intens menjaga ketertiban kendaraan yang parkir di depan masjid.


Ucu (kaus garis-garis) dan Juma (kaus hitam). Ucu dan Juma adalah 2 orang tunawicara yang merawat Masjid Besar Nurul Ittihad di Pekkae, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru.

Kebetulan Masjid ini adalah tempat paling ramai disinggahi oleh keluarga yang sementara perjalanan dari Makassar ke Parepare.

Mereka biasanya mendapat uang dari pemberian orang yang singgah beribadah.

"Biasa dikasi 2 ribu sama orang," kata Remaja Masjid Nurul Ittihad Wahyudi.

Juga mendapat infaq dari Masjid sebesar 25 ribu rupiah setiap hari Jumat.

Mereka ini tidak memiliki istri dan mencari kehidupan lewat merawat tempat suci umat Islam tersebut.

Juma tidak bisa mendengar dan tidak bisa bicara.

Sedangkan Ucu tidak bisa bicara namum ia bisa mendengar.(tribun timur)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini