Laporan Wartawan Tribun Lampung, Wakos Gautama
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Alasan klasik kesulitan ekonomi membuat Juleha harus mengadu nasib di negeri seberang.
Perempuan asal Way Kanan ini memutuskan hijrah ke Malaysia tahun lalu sebagai tenaga kerja wanita (TKW) ilegal.
Namun bukannya perubahan nasib yang didapat. Perempuan berusia 21 tahun ini malah mendapatkan perlakuan kekerasan dari majikannya.
“Saya disana dipukuli sama majikan. Tidurnya hanya satu jam dalam sehari,” cerita dia di Polda Lampung, Senin (3/10/2016).
Keberangkatan Juleha ke Malaysia sebagai TKW bermula dari perkenalannya dengan seorang perempuan bernama Neneng. Tetangga Juleha yang memperkenalkan dengan Neneng.
“Bu Neneng datang ke rumah saya menawarkan saya jadi TKW,” tuturnya.
Menurut dia, Neneng menawarkannya bekerja di restoran di Malaysia. Iming-iming gaji besar dari Neneng membuat Juleha tertarik menjadi TKW.
Setelah mendapat izin dari sang suami, Juleha memutuskan untuk pergi di Malaysia.
Membuat paspor di Kotabumi, Lampung Utara, dengan izin untuk jalan-jalan, Juleha berangkat ke Jakarta.
“Bu Neneng bilangnya saya bukan ilegal tapi resmi diberangkatkan oleh PT (perusahaan) yang terdaftar,” kata dia.
Belakangan Juleha baru tahu ternyata dia ditipu Neneng. Juleha mengatakan, sampai di Malaysia, dia tidak dipekerjakan di restoran melainkan sebagai pembantu rumah tangga. Juleha tak terima. Ia ingin pulang ke Indonesia.
“Ternyata suami saya disuruh bayar uang tebusan kalau saya pulang ke Indonesia,” tuturnya.
Juleha tak bisa memenuhi keinginan itu. Dengan terpaksa Juleha bekerja sebagai pembantu rumah tangga.