Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Pukulan yang dilayangkan FM (16) kebagian ulu hati menyebabkan OD (15), siswa kelas IX SMP Bukit Raya tumbang.
Dibantu dua kawannya, OD kemudian dinaikkan ke atas sepeda motor untuk diberikan pertolongan.
Namun sampai di ruas Jalan Hangtuah, OD yang diapit dua kawannya sempat terjatuh.
Siswa SMP Bukit Raya ini diketahui meninggal dunia setelah sampai di klinik.
Kronologis tersebut tergambarkan dari rekonstruksi duel berujung maut siswa SMP di Pekanbaru, Kamis (6/10/2016) siang.
Sebanyak 21 adegan kembali diperagakan FM terkait dugaan penganiayaan yang dilakukannya.
Kronologis terangkai mulai dari adegan pertama di halaman belakang SMP Bukit Raya, Jalan Sialang Bungkuk dimana OD dan FM bertemu.
Saat keduanya saling tatap korban OD merasa tidak senang.
Keduanya pun sepakat untuk duel di lapangan bola persis di belakangan Kantor Lurah Sail.
Di lapangan, keduanya terlibat saling piting yang akhirnya FM bisa mengambil kendali.
Dalam pitingan FM, OD dipukul dibagikan kepala dan ulu hati.
Pukukan di ulu hati itulah yang menyebabkan OD tumbang.
Dari hasil visum memang ditemukan adanya bekas pukulan di bagian ulu hati korban.
Hal tersebut disampaikan Kapolsek Tenayan Raya, Kompol Indra Rusdi.
"Memang ada kelainan pada bagian tubuh korban. Salah satunya di bagian ulu hati," ujar Indra yang dikonfirmasi di lokasi rekonstruksi.
Selama proses rekonstruksi, tidak ada protes ataupun gangguan baik dari keluarga korban, pelaku serta warga.
Gresia, orang tua OD yang ikut menyaksikan rekonstruksi pun hanya tampak diam.
Sesekali ia mengusap wajahnya dengan handuk kecil berwarna putih.
Gresia tampak lebih tegar dibandingkan saat pertama kali mengetahui OD meninggal pada Jum'at (30/9/2016) lalu.
Saat itu ia histeris tidak bisa menerima kematian OD yang terbujur di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru.
OD diketahuinya meninggal setelah berduel dengan FM.
OD sekolah di SMP Bukit Raya sedangkan FM belajar di SMP Jamrad, Pekanbaru.(*)