Warga menduga Suamryono koordinator Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Samarinda, Kalimantan Timur.
Warga sekitar pernah melihat dua foto berukuran besar Dimas Kanjeng tegak terpampang, sebelum ia ditangkap personel gabungan Polres Probolinggo dan Polda Jawa Timur.
Setelah Dimas Kanjeng ditangkap, foto dirinya langsung diturunkan.
Ukiran Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng di di gapura majelis taklim pun dihilangkan pengurusnya.
"Sebelum ditangkap masih ada foto besar Dimas Kanjeng Taat Pribadi di depan pagar," ujar Ketua RT 22, Neneng, Rabu (5/10/2016).
Biasanya pengajian di Yayasan ini dimulai pukul 19.30 Wita sampai pukul 23.00 Wita.
Warga sekitar tidak mengikuti kegiatan tersebut, dan kebanyakan anggota jemaah dari luar lingkungan.
"Bukan warga sini pengikutnya, kalau sedang pengajian bisa sampai tengah malam menggunakan pengeras suara. Yang datang ke majelis taklim ada yang menggunakan motor hingga mobil," ungkap dia.
"Dimas Kanjeng Taat Pribadi terakhir kali datang ke Samarinda ke majelis taklim ini pada 8 November tahun lalu, sekaligus pengukuhan pengurus majelis taklim."
"Saya pernah diberikan surat pemberitahuan tentang kedatangan Dimas Kanjeng," Neneng menambahkan. (Christoper Desmawangga)