Instruksi itu diungkapkan Wali Kota dalam pertemuan dengan Forum Perbekel/Lurah se-Denpasar, Paruman Bendesa, Guru-guru, Forum Pecalang dan pihak-pihak terkait lainnya di kediamannya di Renon, Denpasar, Rabu (2/11/2016).
Dalam pertemuan itu Rai Mantra didampingi oleh Kepala Satpol PP Kota Denpasar, IB Alit Wiradana.
"Adakan patroli malam yang melibatkan komponen masyarakat baik adat maupun dinas, dengan menyasar tempat-tempat yang potensial bagi berkumpulnya remaja, termasuk tempat mangkal geng motor," ujar Rai Mantra.
"Kalau hanya nakal yang masih dalam batas kewajaran saya masih bisa maklumi. Tapi, kalau sudah menjurus ke tindakan krimanal seperti geng motor, ini sudah meresahkan warga dan tidak manusiawi sampai tusuk-tusukan hingga jatuh korban. Ini harus menjadi perhatian kita bersama," tandas Rai Mantra.
Rai Mantra mengatakan, beberapa titik rawan seperti seputaran Jalan Mahendradata, Jalan Gatot Subroto, dan Renon diminta agar diintensifkan pengamanannya.
Selain itu, tempat-tempat seperti arena permainan biliar, PlayStation/Game Online diminta hanya buka hingga pukul 22.00 Wita.
Warung-warung yang menjual minuman keras (miras) tanpa izin harus diawasi ketat dan diberi peringatan.
Ia juga meminta kepada seluruh komponen desa/kelurahan serta bendesa adat untuk membentuk tim respon cepat yang terdiri dari 5 sampai 10 orang.
Tugas tim adalah menyisir di wilayah desa/kelurahan.
Tim langsung tersambung dengan pihak kepolisian ataupun aparat terkait untuk tindak lanjut jika terjadi gangguan ketertiban.
Tim akan menindak para remaja yang keluyuran pada malam hari di atas pukul 22.00 Wita, waktu ketika mereka semestinya sudah berada di rumah.
Terkait maraknya geng motor, Kepala Sat Pol PP Kota Denpasar, IB Alit Wiradana mengatakan, pihaknya akan mengintensifkan patroli wilayah, bekerjasama dengan perbekel/lurah serta bendesa.
"Kami juga akan bekerjasama dengan sekolah-sekolah untuk menindak siswa-siswa yang kumpul-kumpul di luar pada jam sekolah. Persoalan geng motor dan kenakalan remaja ini harus diatasi bersama oleh semua pihak," kata Wiradana.
Dijelaskan Anggreni dari P2TP2A Denpasar, kasus kenakalan remaja, termasuk geng motor, pada umumnya sistemik dan kait-mengait.
Anak bermasalah yang kemudian terjerumus pergaulan negatif akan bisa melakukan pelanggaran hukum yang berantai. Awalnya terjerat narkoba atau minum-minuman keras.
Kemudian dia berani melakukan pemerasan, pencurian bahkan pembunuhan.