News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilkada Serentak

Rano Karno: Jangan Syahwat Politik Membutakan Hati dan Membui Nurani Kemanusiaan

Penulis: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rano Karno (kiri) mengangkat Siti Fadilah (kanan), siswi SMP Mathla'ul Anwar di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak sebagai anaknya. Siti Fadilah mengalami kecelakaan sepeda motor sehingga menyebabkan salah satu kakinya harus diamputasi.

Dalam satu kunjungannya ke rumah sakit, di hadapan dokter ortophedi yang menangani Siti, Rano meminta izin pada Wahdi untuk mengangkat Siti sebagai anaknya.

Wahdi yang hanya bisa menangis ketika itu tak mampu berkata-kata.

Sikap Rano ini mendapat dukungan dari Dewi Indriati, sang istri, dan kedua anaknya, Raka dan Dea.

"Mereka bertiga yang ikut mendorong saya untuk meminta izin pada keluarga Siti agar Siti menjadi bagian dari keluarga besar kami. Saya ingin merawat Siti Fadilah sebagaimana saya telah merawat Raka dan Dea." kata Rano.

Langkah Rano yang acap menjenguk Siti ke rumah sakit bukannya tanpa risiko.

Rano yang membiayai operasi dan biaya hidup untuk keluarga Siti selama menjalani operasi justru dipolitisisasi oleh sementara pihak.

"Anda akan bisa merasakan kebahagiaan yang tak terhingga saat melihat seseorang yang nyaris kehilangan harapan bisa kembali bangkit. Kalau sampai pilihan saya mengangkat Siti sebagai anak harus membawa konsekuensi saya kehilangan kesempatan sebagai calon gubernur, maka biarlah saya kehilangan kesempatan itu. Saya ikhlaskan. Yang penting saya masih diberi kesempatan untuk berbagi kebahagiaan dengan orang-orang di sekitar saya. Biarkanlah ini menjadi ladang ibadah saya, kewajiban fardhu kifayah yang saya panggul di atas pundak saya," ujar Rano Karno di Serang, Rabu (23/11).

Sementara Wahdi, ayah Siti, mengaku sedih saat sejumlah pihak mempolitisasi langkah Rano membantu operasi dan biaya hidup untuk Siti dan keluarganya.

"Pak Rano tidak pernah kampanye kalau ketemu kami. Tidak pernah ngomong soal pemilihan gubernur. Kenapa Pak Rano tidak boleh membantu kami dan tidak boleh mengangkat Siti sebagai anak?" kata Wahdi.

Rano berujar perjuangan meraih kekuasaan adalah perjuangan mewujudkan cita-cita kemanusiaan.

“Jangan sampai syahwat politik membutakan hati dan membui nurani kemanusiaan kita. Bagi saya, Siti adalah ujian kepedulian kita pada sesama. Terserah orang lain mau menilai apa,” ujarnya.

Rano Karno adalah kandidat gubenur yang akan berkompetisi pada kontestasi Pilgub Banten 15 Februari 2017 mendatang.

Rano berpasangan dengan cawagub Embay Mulya Syarief diusung oleh koalisi partai PDIP, Parta Nasdem dan PPP.

Rano Karno mengunjungi RSUD Banten bersama tim pemenangan, pada Senin (21/11/2016).

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini