Karena itu, ia hanya mengontrakkannya Rp 500 ribu per are untuk setahun.
"Murah saya sewakan ini. Dulu pada tahun 2010 cuma Rp 500 ribu. Karena kan tahu sendiri kawasan ini bagaimana," kata Wayan Reja, pria yang mengaku sebagai pemilik tanah di lahan seluas total 15 are itu.
Setelah bisnis prostitusi ini ramai dikunjungi, pihak pengontrak akhirnya memperpanjang masa kontraknya.
Bahkan mereka sanggup menyewa dengan harga 400 persen lebih mahal atau Rp 3,5 juta per are selama satu tahun.
"Ceritanya dulu ini katanya akan dijadikan kos-kosan. Tapi ternyata tempat beginian, tapi saya serahkan tanggung jawab itu kepada mereka," tandas Reja.
Dari 15 are lahan miliknya, yang disewakan hanya empat are.
"Tapi kawasan lainnya juga dipakai sama mereka," imbuh Reja.