TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Meluapnya permukaan air Bengawan Solo menjadi perhatian serius Pemkab Lamongan.
Bentuk keseriusan itu dilakukan Fadeli, dengan inspeksi mendadak kesiapan banjir di beberapa titik rawan banjir seperti Kecamatan Babat, Kalitengan dan Karangbinangun, Minggu (27/11/2016).
Saat Fadeli menyisir sepanjang bibir sungai menunjukkan saat ini Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Bengawan Solo di Wilayah Lamongan berangsur naik, karena hujan yang terjadi di daerah hulu cukup tinggi, namun demikian Lamongan tetap aman dan terkendali.
Di Kecamatan Babat dan Laren saat ini bahkan sudah Siaga Merah atau Siaga III namun masih aman.
" Namun demikian, semua pihak tidak boleh lengah, harus tetap siap siaga, bahkan harus ditingkatkan kesiapsiagaan,"pintanya.
Semua peralatan maupun logistik di Posko-posko yang ada di Kecamatan Babat, Laren dan Karangbinangun agar dipersiapakan dengan baik. Menata lokasi-lokasi penampungan warga bila terjadi banjir.
Bupati juga menandaskan, seluruh aparat agar memberikan informasi kepada warga dan berada ditengah warga disituasi seperti ini.
Orang nomor satu di Lamongan ini mengharap agar Doorlat-doorlat sudah siap, baik kayu maupun sak dan pasir.
Mulai saat ini doorlat harus dipantau dan dipastikan kondisinya. Beberapa tempat pengungsian dan dapur umum juga harus sudah siap menampung para pengungsi baik di Posko-posko maupun di tempat penampungan lainnya.
Masih di Kecamatan Babat, Bupati juga meninjau rumah pompa yang berkapasitas 1.500 liter per detik, yang merupakan bagian dari 5.000 liter per detik yang ada di Babat maupun Kuro Karangbinangun.
Ketinggian TMA Bengawan Solo pukul 15.00 WIB di Babat di titik 8.11 peilschal (siaga merah) dan TMA yang terpantau di Kecamatan Laren terpantau 5.77 peilschal (siaga merah).
Sedang di Karanggeneg di titik 4.39 (siaga kuning) peilschal dan TMA yang terpantau di Kuro Kecamatan Karangbinangun terpantau 2.19 peilschal (siaga kuning). Trennya menunjukkan kenaikan.