Ia bahkan sempat membuka baju dan celananya hingga menyisakan pakaian dalam.
Namun, saat itu korban mendapat kesempatan berteriak meminta tolong.
L mengaku saat membekap mulut korban, tak mengeluarkan ancaman.
Ia beralasan, membekap hanya berusaha agar korban tak berteriak.
"Nggak ada saya ngancam, dia melawan. Saya tarik lalu saya bekap mulutnya," ucapnya.
Teriakan korban rupanya terdengar oleh tetangga dan warga sekitar.
Warga beramai-ramai menuju asal suara perempuan yang berteriak meminta tolong dan mendekat di rumah kos tersebut.
Mengetahui aksinya sudah diketahui warga, L berusaha kabur dengan hanya mengenakan pakaian dalam.
L berupaya kabur menyelamatkan diri melalui pintu belakang kos.
Namun ditengah upaya kaburnya, ia tersadar telepon seluler miliknya tertinggal di dalam kamar.
“Saya balik lagi ngambil HP, jadi dia teriak lagi, saya langsung kabur hanya pakai celana dalam, warga sekitar langsung datang tapi saya sudah kabur,” kisahnya.
Sambil mengendap-ngendap, L kemudian kembali kerumah abang kandungnya untuk mengambil pakaian.
Saat tiba di rumah, ia sempat ditanyai abangnya, dan lantas pergi menginap dirumah sepupunya.
“Saya bilang sama sepupu lagi bertengkar dengan abang, makanya menginap. Oh iyalah kata sepupu saya” ujar L.
Personel kepolisian baru berhasil mengamankan L pada Sabtu (26/11) sekitar pukul 11.00.
Ia kini meringkuk di ruang tahanan Polres Sekadau, namun dipisah dengan tahanan lainnya.
“Sekarang setelah ditahan saya takut, saya menyesal. Saya minta maaf dengan kedua orang tua saya, orang tua korban, terutama sama dia (korban). Saya jera dan tidak akan mengulangi,” katanya.