"Sudah 10 baju bekas saya bakar, tapi tetap saja ada yang tersengat," ujarnya.
Sekarang Ani lebih memilih menutup rapat sela-sela yang mungkin dimasuki kawanan lebah.
Mulai dari pintu, jendela hingga lubang udara.
Cara itu pula yang dilakukan Hasanudin.
"Kalau hujan, wah, lebah berkerumun di depan rumah. Mereka turun dari sarangnya. Saya siap melawan memakai jaket dan memegang raket listrik (untuk nyamuk). Jumlahnya mungkin ribuan," ujar Hasanudin.
Siang itu, puluhan lebah terlihat berterbangan di sekitar sarangnya.
Mereka terbang keluar dan masuk.
"Awalnya seukuran dua kepalan tangan, kecil sekali. Tampaknya ini jenis tawon," imbuh Hasanudin.
Dia tak berani mengganggu sarang lebah itu atau berusaha merusaknya.
Hasanudin takut gerombolan lebah akan mengamuk dan memperburuk keadaan dengan menyerang tetangga sekitar.
"Warga yang tersengat sudah banyak, anak-anak dan dewasa. Tak sedikit yang disengat hingga bengkak parah sehingga tak dapat keluar rumah beberapa hari," paparnya.
Kabar tersebut menggugah keprihatinan petugas pemadam kebakaran (Damkar) setempat.
Instansi ini berencana menurunkan sarang lebah tersebut.
Komandan Pos 1 Damkar Kabupaten Cianjur, Aan Salwan, akan segera mengoordinasikan informasi itu kepada jajarannya.