"Tsaqif mendapat lima pendonor ASIi, bahkan mereka datang dari berbagai tempat seperti Pakem, Pleret. Semuanya tahu kalau asi adalah asupan terbaik, dan kami usahakan tidak memakai susu formula," tuturnya.
Tsaqif yang lahir pada 17 Agustus 2016 memiliki seorang kakak yang masih bersekolah di SMP.
Usai kecelakaan, Tsaqif otomatis menjadi yatim piatu. Masa depannya, kini ditangan keluarga besar.
Kantun mengatakan, keluarga besar akan merawatnya hingga dewasa kelak.
Kepala Bagian Hukun dan Humas RSUP dr Sardjito Trisno Heru Nugroho mengaku senang Tsaqif bisa pulang.
Pihak RS selalu menanti-nanti kabar bahagia, Tsaqif bisa membaik dan memberikan respon normal sehingga berhak dinyatakan kembali ke keluarga di rumah.
Dijelaskannya, Tsaqif mengalami pendarahan hebat akibat benturan di aspal. Heru menyebut, kesembuhan Tsaqif merupakan prestasi karena kasus seperti Tsaqif sulit diatasi.
"Kasus-kasus seperti ini sulit diatasi, apalagi yang sampai koma dan sulit bernafas seperti yang bayi Tsafiq alami, namun mukjizat itu memang benar ada," ungkapnya.
Cerita mengenai Tsafiq menjadi viral di dunia maya usai para dokter melakukan penggalangan dan bagi keluarga Tsafiq.
Dari penggalangan dana tersebut, terkumpul Rp 140 juta. Heru mengatakan, dana sebanyak itu diberikan utuh kepada kakak kandung Tsaqif.
"Kita berikan semuanya, karena biaya perawatan ditanggung Jamkesda atau BPJS dan diberikan asuransi dari Jasa Raharja sebanyak Rp 10 juta," ucapnya. (Ikrar Gilang Rabbani)