Makanan dan lingkungan yang kumuh.
"Ya kondisi lingkungan kotor sangat berpangaruh pada anak-anak yang dirawat disana (Panti asuhan Tunas Bangsa)," ujar Dewi.
Selain dua balita yang dievakuasi dari pantu asuhan di Jalan Singgalang V, Tenayan Raya tersebut sepuluh anak lainnya kemudian ditemukan secara bertahap oleh Unit Perlindungan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Pekanbaru dan Dinas Sosial Pekanbaru dan Riau serta Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Riau.
Total seluruhnya ada 17 anak yang di bawah pengasuhan Yayasan Tunas Bangsa.
Seluruhnya kemudian dilakukan cek kesehatan.
Saat ini sebanyak 12 anak dipindahkan ke Panti Sosial Pengasuh Anak milik Dinas Sosial Riau.
Ke 12 anak tersebut sebelumnya sudah dilakukan asesmen oleh P2TP2A Pekanbaru.
Masih ada lima anak lagi yang kini masih dalam perawatan di Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC) Riau.
Nantinya seluruh anak eks Yayasan Tunas Bangsa akan dipindahkan ke Panti Sosial Pengasuh Anak.
Kepala UPT Panti Sosial Pengasuh Anak, Miranita mengatakan ada empat orang pengasuh yang akan merawat anak-anak tersebut.
Selain memulihkan trauma, anak-anak juga akan dilanjutkan pendidikanya.
"Ya seperti rumah sendiri. Anak-anak akan dibiasakan mulai dari bangun pagi, belajar dan juga akan ada pendekatan dengan ustad," papar Miranita. (*)