Laporan Wartawan Tribun Jateng, Muh Radlis
TRIBUNJATENG.COM, REMBANG - Polisi masih menyelidiki pelaku pembongkaran tenda perjuangan warga yang menolak pabrik semen di Rembang, jawa Tengah.
Wakil Kapolres Rembang, Kompol Pranandya, mengatakan saat ini pihaknya masih menyelidiki siapa pelaku pembongkaran dan pembakaran tenda.
Pranandya menampik ada pihak yang mengatakan terjadi aksi bakar Alquran dalam kejadian itu. Ia memastikan pembongkaran tenda berlangsung Jumat (10/2/2016) malam.
"Setelah membongkar palang, mereka (pelaku, red) lalu membongkar tenda milik warga yang kontra (pabrik semen, red)," kata Pranandya lewat sambungan telepon kepada Tribun Jateng, Sabtu (11/2/2017).
Sekitar 20 orang pria mengendarai motor mendatang lokasi pemblokiran jalan. Merekalah yang membongkar palang yang dipasang warga penolak pabrik semen di Rembang.
Meski dibongkar, material tenda lalu ditumpuk di lokasi berdirinya tenda. Para pelaku lalu membongkar sebuah lapak kecil yang digunakan untuk salat.
"Ada petak bangunan kecil yang digunakan salat itu juga dibongkar. Di dalamnya ada alat shalat, buku dan Alquran," ia menambahkan lapak tersebut tidak dibakar.
"Hanya ditumpuk saja. Peralatan salat, buku dan Alquran yang ada di dalamnya diamankan oleh security pabrik semen bernama Ahmad Yusuf," katanya.
Tak jauh dari lokasi, juga berdiri tenda yang dibangun oleh warga pro pabrik semen. Tenda inilah yang dibongkar lalu kayunya dibakar oleh para pelaku.
"Tenda warga pro semen rembang yang dibongkar, lalu kayunya dipindahkan sekitar 10 meter dari lokasi dan dibakar oleh para pelaku," beber dia.
Kapolres Rembang, AKBP Sugiarto, menghimbau kepada warga agar tidak tersulut isu yang sengaja dibuat untuk memecah belah.
"Kami imbau agar menahan diri, tidak emosi. Jangan termakan isu yang tidak benar. Saat ini anggota masih menyelidiki siapa pelakunya, percaya ke kami penanganan kasus ini," tegas Sugiarto.