News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wanita Tua Ini Tewas Terhimpit Batu Besar dalam Timbunan Tanah Longsor

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi ilustrasi mayat

Laporan Wartawan Tribun Bali Lugas Wicaksono

TRIBUNNNEWS.COM, BANGLI - Jumlah korban tewas akibat tanah longsor di Kecamatan Kintamani (Kabupaten Bangli) dan sekitarnya, bertambah 1 orang, sehingga total ada 13 korban tewas yang tercatat hingga Sabtu (11/2/2017).

Korban terakhir yang adalah seorang nenek berusia 70 tahun bernama Cening Siman asal Banjar Tukad, Desa Subaya, Kecamatan Kintamani.

Namun, Cening sebetulnya ditemukan tewas di tempat tinggalnya di Dusun Antapura, Desa/Kecamatan Tejakula, Buleleng, yang berbatasan dengan Kecamatan Kintamani.

Menurut Kepala Seksi Tanggap Darurat Bencana dan Pelayanan Kegawatdaruratan BPBD Bali, I Komang Kusumaedi, tim gabungan sempat mengalami kesulitan untuk mengevakuasi jasad Cening.

Sebab, korban tinggal di tempat terpencil dan medannya sulit dijangkau.

Hujan deras yang mengguyur juga sempat menghalangi tim evakuasi menuju lokasi.

“Apalagi, saat ditemukan, korban terhimpit batu berukuran besar. Tapi, akhirnya tim berhasil mengevakuasinya,” kata Kusumaedi, Sabtu (11/2/2017).

Ditambahkan Kusumaedi, tanah longsor yang menimpa rumah Cening dan menewaskannya itu diperkirakan terjadi pada Sabtu (11/2/2017) sekitar pukul 03.00 Wita. Pada jam itu memang terjadi hujan lebat.

Cening yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani ini baru diketahui tertimbun tanah longsor pada Sabtu (11/2/2017) pukul 09.00 Wita.

Cening diperkirakan sudah tertimbun longsor sejak pukul 02.00 Wita, karena saat itu hujan sedang mengguyur deras.

Kapolsek Tejakula, AKP Putu Mangku Yasa mengatakan, pada Jumat petang hujan deras disertai angin kencang mengguyur wilayah Desa Tejakula.

Cening yang tinggal seorang diri menempati rumah milik Ketut Darma (60) memilih tidur karena cuaca buruk dan hari sudah petang.

Namun tanpa disadarinya, longsor menimbun rumah berukuran 4x6 meter berdinding anyaman bambu (bedeg) dan beratapkan seng yang berdiri tepat di bawah tebing dan pinggir tukad Wanasari, Dusun Antapura.

Akibatnya, rumah itu tertimbun tanah dan bebatuan yang longsor dari tebing setinggi 5 meter di atasnya, sehingga rumah itu rata dengan tanah, dan mengubur Cening yang berada di dalamnya.

Lokasi rumah tempat Cening tinggal yang jauh dari pemukiman warga membuatnya tidak langsung diketahui warga.

Nenek ini baru diketahui tertimbun ketika seorang tetangganya, Ketut Jedeng (38), mendatangi rumah Cening.

Jedeng terkejut sekali saat bangunan rumah yang ditinggali Cening tidak ditemukannya, karena tertimbun longsor.

Jedeng pun meyakini tetangganya itu ikut tertimbun longsor sebab saat hujan deras itu, Jedeng tahu bahwa Cening sedang berada di dalam rumahnya.

Benar saja, setelah longsoran tanah dievakuasi oleh petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan warga setempat, jasad Cening ditemukan tertimbun di dalam tanah longsor setinggi satu meter dan terhimpit batu besar .

“Dini hari sewaktu hujan lebat disertai angin kencang, korban sedang tidur sendiri dalam rumah tersebut. Korban ditemukan dalam keadaan tertimbun tanah pada pukul 09.00 oleh tetangganya,” kata Kapolsek Tejakula.

Setelah dievakuasi, jasad Cening dipulangkan ke kampung halamannya di Desa Subaya, Kecamatan Kintamani, Bangli, karena tidak ada seorang pun keluarganya di Tejakula. 

Dengan ditemukannya tambahan korban tewas tersebut, maka total ada empat desa di Kintamani yang warganya tewas akibat tanah longsor.

Empat desa itu adalah Desa Songan (dengan 7 korban tewas), Desa Sukawana (satu tewas), Desa Awan (empat korban tewas), dan Desa Subaya (satu orang tewas, yakni Cening Siman).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini