Nyoman Putra menjelaskan, rencananya jenazah korban akan dikremasi tanggal 28 Februari mendatang.
Ia mengatakan kondisi alam memang cukup mengkawatirkan. Bahaya longsor sering terjadi di daerahnya. Namun baru kali ini memakan korban.
"Kalau longsor memang sering. Tapi yang parah ialah ada jembatan putus dan banjir. Dan semoga tidak ada lagi kejadian seperti ini lagi," harapnya.
Sementara itu, Anggota DPR RI Nyoman Dhamantra tidak berkata banyak. Ia mengaku cerita dan derita warga menyayat hati.
"Cukup pilu dan tragis kejadian di Desa Awan ini," ungkapnya.
Ia sebelumnya juga menyatakan bahwa Kintamani merupakan daerah rawan longsor perlu mendapat anggaran cadangan dan identifikasi daerah rawan longsor. Sehingga antisipasi bencana bisa digalakkan.
Kemudian membuat sebuah asuransi untuk warga dan wisatawan asing atau domestik supaya tidak gagap apabila terjadi bencana. (ang)