Laporan wartwan Tribun Bali, AA Seri Kusniarti
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulazis al-Saud, akan berlibur ke Bali sebagai bagian dari rencana kunjungannya ke Indonesia. Sebelum berlibur ke Bali, Raja Salman akan bertemu dengan Presiden Jokowi, membicarakan beberapa hal pada tanggal 1 hingga 3 Maret mendatang.
Barulah, pada tanggal 4-9 Maret, kunjungan bersifat pribadi (private), Raja Salman akan berlibur bersama keluarga dan rombongannya ke Bali.
Terkait kunjungannya ke Indonesia itu, tim pendahuluan dari Kerajaan Arab Saudi sudah tiba di Bali dan Jakarta untuk mengurusi kargo (barang-barang) rombongan Raja Salman.
Kargo milik Kerajaan Saudi itu diangkut dengan pesawat Saudi Arabian (SV) dan diturunkan di Bandara Halim Perdanakusuman Jakarta serta Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, sejak 15 Februari lalu.
"Ada sekitar 20 penerbangan Kerajaan Saudi yang akan kami tangani, khusus di Bandara Halim saja," kata Satriana, station manager PT Jasa Angkasa Semesta (JAS), kemarin.
Sementara General Manajer JAS di Denpasar, Heri Lukmanto, menambahkan Bandara Ngurah Rai akan melayani 9 penerbangan SV.
PT JAS akan menangani ground handling (pengurusan di darat) armada pesawat rombongan Raja Salman.
"Di Halim ada 20 penerbangan terkait rombongan Raja Saudi, dan di Denpasar 9 penerbangan. Kargonya dulu yang datang, mulai 15 Februari 2017 sudah datang. Di Halim berlanjut seperti kemarin. Sampai 27 Februari 2017 yang datang kargonya saja," jelas Corporate Communications PT JAS Martha Lory Fransisca.
Delegasi Raja Saudi sendiri mulai datang di Indonesia pada tanggal 28 Februari 2017. Sedangkan Raja Salman dijadwalkan akan datang pada 1 Maret 2017.
Total pesawat yang digunakan untuk kargo dan rombongan penumpang dari Saudi itu sebanyak 9 unit. Sembilan pesawat itu akan melayani 29 penerbangan (flight).
Jenis pesawat rombongan kerajaan Arab Saudi yang ditangani JAS antara lain Boeing B747-400, B747 Freighter, B777, B757 dan B737-800.
Dalam kunjungannya ke Indonesia, Raja Salman akan didampingi 10 menteri dan pejabat negara Arab Saudi lainnya, serta 25 pangeran dengan jumlah total rombongan sekitar 800 orang.
Kunjungan Raja kali ini merupakan peristiwa bersejarah bagi Indonesia, karena terakhir kali Raja Saudi berkunjung ke Indonesia adalah 46 tahun lalu, saat itu masih Raja Faisal. Kali terakhir Raja Saudi menjejakkan kaki di Indonesia pada tahun 1970 lalu.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace, memperkirakan rombongan Kerajaan Saudi akan menginap di hotel-hotel di kawasan Nusa Dua dan sekitarnya.
“Saya sudah mendengar kabar ini melalui teman asosiasi di grup WA. Dugaan saya, mereka menginap di kawasan Nusa Dua, tapi kepastiannya seperti apa dan di mana mereka menginap, saya belum mendapatkan informasinya. Namun besok (hari ini, red) saya ada rencana bertemu dengan Menteri Pariwisata, nanti akan saya tanyakan,” kata Tjok Ace kepada Tribun Bali.
Cok Ace memperkirakan, kedatangan rombongan kerajaan ini disebabkan oleh minat mereka terhadap budaya Bali.
Selama ini, kata dia, ada minat khusus wisatawan mancanegara (wisman) asal Timur Tengah (salah-satunya Arab Saudi) ke Bali.
"Beberapa wisman Timur Tengah yang menginap di Ubud mengaku senang melihat hujan, karena wilayah Arab kan identik dengan kawasan kering. Mereka melihat laut dan budaya, yang tidak ada di sana,” jelas Cok Ace. (tribun bali/ask)