Terkait tindakan petugas terhadap sepasang remaja itu, manajemen perusahaan ritel asal Korea Selatan itu menegaskan, pihaknya tidak membenarkan hal tersebut.
"Kami tidak membenarkan tindakan penanganan yang dilakukan oleh oknum security di bawah kepemimpinan PT Trikarya Cemerlang sebagaimana terlihat dalam video yang beredar dimaksud," sebutnya.
Manajemen mengakui penanganan yang dilakukan oleh petugas telah menyalahi standar operasional kerja yang telah ditetapkan.
"Dan itu mutlak menjadi tanggung jawab oknum security tersebut dan/atau PT Trikarya Cemerlang," tegasnya.
Video penggerebekan pasangan mesum itu beredar di media sosial sejak beberapa hari terakhir.
Diduga kuat, aksi itu dilakukan di kamar pas sebuah pertokoan di Surabaya.
Dalam video berdurasi 1 menit 44 detik itu, sepasang muda-mudi dipaksa keluar dari kamar pas tanpa mengenakan bawahan.
Terdengar suara pria dengan nada tinggi meminta keduanya keluar dari kamar pas.
Pasangan pria mencoba mengenakan celana sebelum keluar kamar pas, namun dilarang. Keduanya lantas diseret ke sebuah ruangan di mal tersebut tanpa menggunakan celana.
Meski belum ada laporan resmi yang masuk ke polisi, namun sejumlah anggota Polrestabes Surabaya sudah melakukan penelusuran.
Hasil penelusuran tim, kata Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga, menyebutkan aksi mesum pasangan itu dilakukan di lantai B1 Mal Pakuwon Surabaya.
"Aksi dilakukan pada Sabtu (4/3/2017) kemarin," kata Shinto, dikonfirmasi, Senin (6/3/2017) malam.
Namun dia mengaku belum mendapatkan laporan tentang identitas pasangan tersebut.
"Identitasnya masih kita dalami," jelasnya.
(Kompas.com/ Akhdi Martin Pratama)