Saat anggota Banggar kunjungan kerja ke Kementerian Dalam Negeri mereka menggelar pertemuan di Hotel Spark. Hadir di sana Nuzul Irsan, Baharen, Herlan Adianto, Agus Munada, Irwandi Suralaga dan Nursyahbana.
Mereka sepakat jika rencana efisensi anggaran tak diakomodasi oleh TAPD, maka anggota DPRD tidak akan hadir pada rapat pengesahan APBD 2016 sehingga tidak kuorum. Nuzul menyampaikan hasil kesepakatan ini ke Pahlawan Usman.
Pahlawan lalu memberitahukan rencana tidak kuorum ke Bambang. Bambang lalu meminta Pahlawan menghubungi ketua-ketua fraksi untuk bertemu dengannya di Rumah Makan Dua Saudara Pringsewu.
Pada pertemuan itu hadir Pahlawan (Ketua Fraksi Kebangkitan Sejahtera), Tedi Kurniawan (Ketua Fraksi PAN), Agus Munada (Ketua Fraksi Golkar), Baharen (Ketua Fraksi PPP), Herlan Adianto (Ketua Fraksi Gerindra), Ikhwani (Ketua Fraksi PDI Perjuangan), dan Tia Fristi Merdeka (Ketua Fraksi Demokrat).
Di forum Bambang meminta ketua fraksi agar mengkondisikan anggotanya untuk hadir rapat paripurna pengesahan APBD. Bambang menjanjikan sejumlah uang kepada mereka setelah pengesahan.
Tawaran uang ditimpali para ketua fraksi. Mereka memastikan akan menyuruh seluruh anggota untuk hadir di sidang paripurna pengesahan APBD. Janji pemberian uang didengar anggota Banggar.
“Pada saat pelaksanaan rapat penyelerasan APBD, tim banggar tidak menyatakan keberatan mengenai tidak adanya efisiensi anggaran 3,5 persen. Padahal efisiensi anggaran itu penting direalisasikan guna menutup defisit anggaran,” kata Trimulyono.
Akhirnya rapat paripurna pengesahan APBD 2016 berjalan lancar. Semua anggota DPRD menyatakan setuju dengan pengesahan APBD tersebut.