"Di dalam akun Facebook menawarkan jasa esek-esek spa, dalam tawaran tersebut ada beberapa cewek sexy dan juga penerapan tarif. Berbagai macam penawaran khusus," jelasnya.
Paket khusus yang dimaksud diakhiri dengan hubungan suami istri.
Spa yang dimiliki oleh tersangka berinisial IM (37) dan DK (29) menawarkan jasa prostitusi via online.
Seorang wanita berinisial AY (32) yang berperan sebagai marketing spa turut ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus prostitusi online ini.
Saat penggerebekan terjadi, petugas juga mengamankan 18 terapis.
Pengungkapan ini bermula saat Unit Cyber Crime Polda Bali bersama Kanit Cyber Crime Polda Bali, Kompol I Wayan Wisnawa Adiputra melakukan patroli dan menemukan akun facebook yang cukup sering memasarkan spa plus-plus di media sosial.
Setelah melakukan penyelidikan, petugas kemudian langsung menggerebek dan mengamankan 24 pekerja. Mereka terdiri dari 2 owner, 1 marketing, 1 kasir, 2 saksi pelanggan, dan 18 terapis.
Bahkan spa ini terang-terangan dalam akun facebook menawarkan threesome kepada para pelanggannya dengan tarif Rp 1,1 juta.
Sementara itu, barang bukti yang diamankan berupa 1 unit komputer, 2 unit router Wifi, uang tunai Rp 3,8 juta, dua buah handphone, beberapa lembar bukti pembayaran, beberapa buku tabungan, sprei, kondom, gel serta obat kuat.
Ketiga tersangka terancam terjerat pasal 27 UU ITE dengan hukuman maksimal 12 tahun penjara.
Media sosial yang dimanfaatkan untuk prostitusi menjamur di Bali, akun yang paling cukup terkenal adalah seperti grup tertutup di facebook berinisial DS juga menawarkan jasa prostitusi.
Grup yang diikuti 4.230 pengguna facebook itu hampir setiap hari meng-upload postingan layanan jasa prostitusi: mulai dari spa plus-plus, hingga cewek panggilan.
Di grup yang berlambang burung berwarna biru itu, tampaknya ada sejumlah admin yang bertugas sebagai “calo” bisnis esek-esek di dunia maya khususnya untuk wilayah Denpasar dan Badung.
Ribuan orang yang berhasil bergabung di grup tertutup ini bebas bertanya apa saja tentang dunia esek-esek, mulai dari di mana tempat-tempat prostitusi, tempat spa plus-plus di Denpasar, dan Badung, dan bisa juga saling tukar nomor atau pin BB wanita panggilan.
Misalnya ada satu “calo” yang mengupload seorang wanita panggilan, puluhan bahkan ratusan anggota di grup ini bakal komentar satu persatu.