News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Kejar Pelaku Pembunuhan Yuniati yang Tewas di Kamar Mandi Kosnya

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Korban Yuniati (kiri). Gerbang rumah kos Yuniati di Sanur, Selasa (21/3/2017).

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Pasca kematian Yuniati (24) di rumah kos Jalan Kutat Lestari No 2G, Sanur, Denpasar, Bali, kepolisian mulai memburu pelaku.

Kepolisian makin yakin jika korban tewas karena dibunuh.

Hal ini berdasarkan hasil autopsi yang menyebutkan korban tewas kehabisan napas karena dada korban ditekan atau ditindih si pelaku.

Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol Aris Purwanto makin yakin jika korban tewas karena dibunuh.

"Kami menduga dibunuh, namun kami masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi," katanya ditemui di Mapolsek Denpasar Selatan, Selasa (21/3/2017).

Terkait indikator korban dibunuh juga diketahui dari hasil autopsi yang sudah diterima kepolisian dari rumah sakit.

Diduga pada bagian dada korban ditekan si pelaku sehingga menyebabkan henti napas tersebut.

"Hasil autopsi sudah ada. Tapi belum keluar secara resminya. Kalau korban meninggal karena kehabisan napas. Sepertinya dada korban ditekan hingga kehabisan napas," urainya.

Si pelaku yang melakukan aksi inilah yang saat ini masih dikejar oleh kepolisian.

Sejumlah saksi juga sudah dilakukan pemeriksaan intensif termasuk orang dekat korban.

"Semua masih dalam pemeriksaan," ujarnya.

Indikator lain yang menguatkan jika Yuniati yang asal Desa Tirtoyudo, Malang, Jawa Timur ini dibunuh juga adanya luka-luka lebam yang ditemukan pada tubuh korban.

Luka lebam pada tubuh korban akibat benda tumpul yang bersarang pada dadanya.

"Ada luka lebam akibat benda tumpul," tegasnya.

Sejauh ini pihaknya sudah melakukan tiga kali olah TKP serta memeriksa saksi yang jumlahnya kemarin mencapai 14 orang saksi.

Terkait hambatan dalam menangkap si pelaku kata Kompol Aris, pihaknya sedikit kesulitan dalam menangani kasus kematian Yuni.

Hal tersebut dikarenakan tempat kejadian perkara sudah tidak persis pada aslinya.

Selain itu pula, setelah ditemukan tewas, jenazah korban sempat dibawa ke dokter sebelum dilarikan ke Instalasi Forensik RSUP Sanglah Denpasar.

Pada olah TKP yang dilakukan beberapa waktu lalu, polisi sempat menemukan sebilah pisau serta 10 kapas berisi bercak darah sehingga dugaan mengarah ke korban pembunuhan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Bali di rumah kos korban di Jalan Kutat Lestari Sanur, beberapa informasi baru muncul terkait dengan latar belakang istri dari Ida Bagus Suantara atau sering disapa Ajik Black ini.

Menurut keterangan seorang tetangga kos korban yang namanya enggan dipublikasikan, Yuni sudah delapan bulan tinggal di kamar kosnya.

Selama delapan bulan tinggal di sana, ia tidak tinggal sendirian, ia mengatakan suami selalu menemaninya tinggal di kosnya.

"Dia (korban) enggak tinggal sendiri di kos. Ada suaminya di sana," tegas seorang tetangga tadi.

Selama menempati kamar kos yang terletak paling belakang, korban dikatakan jarang keluar.

Hanya saja, tetangga kos cukup sering melihatnya keluar apabila ia hendak membeli keperluan memasak ataupun keperluan lain di sekitar rumah kos.

"Kalau keluar sampai malam jarang, paling keluarnya di sekitar kos saja," tuturnya.

"Orangnya baik dan ramah kok. Tapi memang sedikit tertutup pribadinya, jadi cuma sapa begitu. Pekerjaannya juga kami kurang tahu," ujarnya.

Baca: Pegawai Honorer RS Diminta Menikahi Pasangan Mesumnya Usai Digerebek Satpol PP


Luka di Jari Kaki
Selasa (21/3/2017) sore tempat kos korban Yuniati terpantau sepi.

Gerbang rumah kos tertutup rapat, hanya tetangga kos saja yang nampak lalu lalang di sana.

Dari keterangan tetangga kos korban, sejumlah saksi yang juga tetangga kos korban sempat melaihat ada luka di jari kakinya sesaat setelah ditemukan tewas.

"Kebetulan saat kejadian saya melihat korban, dan hanya melihat ada luka di jari kakinya," ungkap tetangga korban yang tidak mau disebutkan namanya.

Soal penyebab kematian korban dia tidak mengetahuinya.

Dia hanya tahu jika korban dikenal sangat ramah dan baik kepada para penghuni kos lainnya.

Sebelumnya diberitakan, Yuniati (24) dilaporkan tewas di kamar kosnya di Jalan Kutat Lestari No 2 G, Sanur, Denpasar Selatan, Bali, Sabtu (19/3/2017) sekitar pukul 21.00 Wita.

Namun kematian Yuni baru terkuak pada Senin (20/3/2017).

Saat ditemukan, tubuh wanita cantik ini hanya dibalut sehelai handuk.

Kematian wanita asal Malang, Jawa Timur, ini penuh dengan kejanggalan.

Namun polisi menduga kuat Yuni menjadi korban pembunuhan.

Polisi sudah melakukan pemeriksaan ke tempat kejadian perkara (TKP).

Petugas menemukan sejumlah barang bukti yang menunjukkan Yuni tewas diduga karena ada tindakan kekerasan yang berujung kematian.

"Kami menemukan sebuah pisau berisi bercak darah serta 10 biji kapas yang juga terdapat bercak darah," ungkap Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Reinhard Habonaran Nainggolan, Senin (20/3/2017) malam.

Berdasarkan keterangan saksi Ni Putu Ayu Juni Antari (17), sekitar pukul 20.00 Wita, ia mendengar suara kegaduhan di dalam kamar korban. Namun Ayu tidak berani mencari tahu asal kegaduhan.

Sekitar pukul 21.00 Wita, remaja ini kemudian mendengar suara minta tolong dari suami korban, Ida Bagus Made Suantara.

"Saksi mendengar suara gaduh dari kamar korban, namun saksi tidak berani mencari tahu apa yang terjadi di dalam kamar kos korban dan memilih kembali ke kamar korban," ujar Reinhard.

Sedang saksi lainnya, Lukman Hadi, hanya mengaku sudah melihat banyak orang di sekitar TKP sekitar pukul 21.00 Wita.

Adapun saksi Fajar Wahyu Wijaya menerangkan sekitar 17.00 Wita dirinya mendapat informasi dari istri Lukman Hadi bahwa ada suara gaduh dari dalam kamar kos korban.

Tengkurap di Kamar Mandi
Sementara menurut keterangan suami korban, Ida Bagus Made Suantara, Yuni pertama kali ditemukan dalam keadaan tengkurap di kamar mandi kos hanya memakai handuk.

Suantara kemudian meminta tolong empat tetangga kos lainnya untuk membawanya ke dokter.

"Setelah diperiksa di dokter, korban sudah dinyatakan meninggal," ucap Reinhard.

Suami korban mengaku kepada polisi, saat hendak masuk ke dalam kamar kos, pintu dalam keadaan tidak terkunci.

Tujuan Suantara menyambangi kamar kos Yuni untuk mengambil kunci gembok.

"Suami korban sempat menghadiri rapat di Banjar Dangin Peken, Sanur. Sekitar pukul 21.23 Wita, ia mendahului rapat dan pulang ke griya. Ia kemudian mendatangi kamar kos korban untuk mengambil kunci gembok," ungkapnya.

Selanjutnya korban dibawa ke kamar jenazah RSUP Sanglah, Denpasar, untuk dilakukan pemeriksaan.

Pada Minggu (19/3/2017) kemarin, suami korban hendak membawa pulang jenazah ke kampung halaman istrinya di Malang, Jawa Timur.

Namun usahanya untuk memulangkan jenazah sang istri siri tidak bisa terlaksana lantaran terbentur dengan tidak adanya surat keterangan dari pihak kepolisian.

"Jenazah tidak diperbolehkan dipulangkan karena belum memiliki surat keterangan polisi," tegas Reinhard.

Karena diduga mengalami kekerasan hingga menyebabkan kematian, jenazah korban diautopsi untuk mengetahui secara pasti penyebab kematiannya.

Autopsi dilakukan setelah mendapat persetujuan dari pihak keluarga korban.

"Sekarang kami masih menunggu hasil autopsi dari RSUP Sanglah," kata mantan Kapolsek Kuta Utara ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini