News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jasad Yensi Ditemukan, Kain Gendongan Masih Melekat di Tubuhnya

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Setelah lebih dari dua hari dua malam hanyut tenggelam di Sungai Kelingi, Dusun VIII Seriang, Desa Petunang, Kecamatan Tuahnegeri, Yensi (28) ditemukan Jumat (24/3/20107) sekitar pukul 11.30 WIB.

TRIBUNNEWS.COM, MUSIRAWAS - Setelah lebih dari dua hari dua malam hanyut tenggelam di Sungai Kelingi, Dusun VIII Seriang, Desa Petunang, Kecamatan Tuahnegeri, Yensi (28) ditemukan Jumat (24/3/20107) sekitar pukul 11.30 WIB.

Korban ditemukan di aliran Sungai Kelingi, sekitar empat kilometer dari lokasi kejadian, tepatnya di belakang lokasi pengeboran dari PT IHE.

Sehari sebelumnya, dua anak korban, Reza (4) dan Alif yang masih berusia sepuluh bulan, sudah lebih dulu ditemukan dan sudah dimakamkan oleh keluarganya.

Diberitakan sebelumnya, Yensi dan anak-anaknya hanyut di Sungai Kelingi karena perahu biduk yang ditumpanginya bersama Moris Anggara (suami korban) bocor dan tenggelam.

Moris Anggara selamat dalam peristiwa tersebut.

"Korban terakhir, yaitu Yensi yang hanyut tenggelam bersama anaknya di Sungai Kelingi Desa Petunang, sudah ditemukan sekitar pukul 11.00. Korban ditemukan pertama kali oleh masyarakat bernama Raden," ungkap Kapolres Musirawas, AKBP Hari Brata, melalui Kapolsek Muarakelingi, AKP Syafrudin kepada Sriwijaya Post, Jumat (24/3/2017).

Raden yang saat itu hendak mengantar ransum, melihat korban mengapung di sungai dan langsung menghubungi tim Basarnas dan BPBD yang memang sedang melakukan pencarian terhadap korban.

"Mendapat informasi penemuan korban, tim kemudian langsung mendatangi lokasi lalu melakukan evakuasi. Selanjutnya korban dibawa ke rumah orang tuanya di Kelurahan Pasar Muarabeliti, Kecamatan Muarabeliti," ujar Kapolsek.

Saat ditemukan, jasad korban masih dalam kondisi utuh. Namun sudah menggembung dan bagian wajahnya mengalami cedera cukup parah. Pakaiannya masih lengkap.

Baju kemeja berwarna biru muda dan pakaian bagian bawahan berwarna merah masih melekat di badannya.

Bahkan kain panjang berwarna cokelat yang biasa diselempangkan untuk menggendong anak kecil masih terselempang dan melekat di bahunya.

Sementara itu, isak tangis keluarga pun pecah saat menyambut kedatangan jenazah Yensi di rumah duka, RT 03, Kelurahan Pasar Muarabeliti, Kecamatan Muarabeliti.

Tiba di rumah duka, jenazah dibawa masuk dan dibaringkan dalam ruangan bagian depan. Anggota keluarga yang sudah berkumpul sejak beberapa hari terakhir dan menunggu kedatangan jenazah nampak tak mampu menurupi rasa harunya.

Jenazah almarhumah tidak langsung dimakamkan. Atas permintaan pihak keluarga, jenazah divisum terlebih dahulu.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini