Padahal, disampaikan, pimpinan dewan seelumnya telah mengagendakan pemilihan guna perombakan komisi dan Alkap, pada Kamis (13/4) pukul 12.00.
Menurut dia, undangan diterima oleh anggota pada Rabu (12/4) kemarin.
"Undangan ditandatangani Ketua DPRD Kudus, anggota pun sudah siap, tapi ditunggu sampai sore gak ada kejelasan."
"Pimpinan membatalkan apa yang telah diagendakannya sendiri, tanpa kejelasan. Jadi, aksi penyegelan ini merupakan puncak kekesalan dari anggota," tegas politisis Partai Hanura ini.
Jauh hari sebelumnya, mayoritas anggota legislatif Kota Kretek, -28 orang dari 45 anggota-, yang tergabung dalam koalisi Amanah, telah menyatakan mosi tak percaya terhadap pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kudus.
Langkah ini buntut dari mandeknya perombakan komisi dan alat kelengkapan (Alkap) DPRD Kudus. (*)