Kencangnya hembusan angin membuat tubuhnya beberapa kali terpental.
Dalam kondisi tersebut, Armat mengingat pesan orangtuanya tentang pisau yang diberikan padanya.
Pisau itu berada di dalam rumah, disimpan rapih dalam suatu tempat yang enggan disebutkan Armat.
Berhasil meraih pisau berukuran kecil itu, Armat lantas menancapkannya di tanah, tepat di depan rumah.
"Saya ambil pisau warisan dari orangtua, engga tau kenapa itu angin yang bergulung hitam itu seperti terbelah saat saya tancepin pisau," kata dia.
Armat melakukan itu hanya sebentar, dia mencabut kembali pisau tersebut.
"saya cabut lagi langsung dimasukin kesarungnya, soalnya kalau kata orangtua saya kalau orang kena pisau itu dokter juga engga bisa ngobatin," ungkapnya.
Beruntung, angin kecang itu tidak membuat rumahnya hancur.
"Didepan engga, tapi dibelakang rumah tanaman rusak semua," jelasnya.
Ia pun bersyukur karena warga dan keluarganya dalam kondisi selamat.
"Alhamdulillah semua selamat, kalau soal pisau itu sih saya mah minta berkahnya saja dari orangtua," katanya.