TRIBUNNEWS.COM, SUNGAILIAT -- Walau di persidangan hakim menyatakan, visum dokter memastikan terdapat robekan pada kelamin korban ibu dan anak Imelda dan Aura, namun tersangka pembunuhnya, Aliong bersikukuh, bukan pencabulnya.
"Apa kamu ada buka baju Imelda (korban) dan anaknya, Aura (korban)?" Tanya Majelis Hakim pada Aliong di persidangan Pengadilan Negeri (PN) Sungailiat, Selasa (2/5/2017).
Pertanyaan ini spontan dijawab Aliong, dengan menyatakan kata tidak. Aliong tetap pada pendirian, dia hanya membunuh dan tidak melakukan pencabulan atau pemerkosaan pada kedua korban.
"Suka kali kamu sama Imelda? Darimana dia (Imelda) tahu nomor HP kamu? Dan suka telpon kami?" pancing hakim.
"Nggak mungkin lah seorang wanita mau pinjam uang ke laki-laki lain kalau dia nggak dekat sama lelaki itu. Dan kenapa kamu tidak cerita sama istri kamu bahwa Imelda mau pinjam uang?" kata hakim, lagi-lagi memancing Aliong.
"Pernah tidak kamu perkosa Aura?" Hakim terus bertanya pada Aliong.
"Loh..tapi ini buktinya organ kelamin (Aura) robek..? Kan tidak ada orang lain selain kamu saat kejadian? Kamu kan orang terakhir bersama korban?" tegas Hakim meminta Aliong berterus terang.
"Ya sudah kalau begitu, terserah kamu saja," kata hakim, tampak kesal pada Aliong si terdakwa pelaku pembunuhan ini.
Sama seperti hakim, JPU juga mempertanyakan soal kemungkinan Aliong memperkosa atau mencabul sebelum membunuh korban. Tapi jawaban serupa diutarakan Aliong dalam bentuk bantahan.
"Tidak pak, saya cuma bunuh!" katanya.
Pemeriksaan Aliong (39) si pembunuh sadis berakhir, Selasa (2/5/2017) di Pengadilan Negeri (PN) Sungailiat.
Pria etnis yang telah menghabisi dua perempuan, istri-anak sepupunya itu, tinggal menunggu tuntutan jaksa, pada sidang dua pekan mendatang.
Usai pemeriksaan, Ketua Majelis Hakim PN Sungailiat, M Solihin mengetuk palu pertanda sidang ditutup.
Aliong pun beranjak dari 'kursi pesakitan' dan digiring oleh petugas, dalam kondisi kedua tangan terborgol.
Namun, baru beberapa langkah, Aliong melangkahkan kaki hendak keluar ruang sidang, suara gaduh terdengar.
Belasan orang, pria dan wanita menyerbunya.
Polisi dan aparat kejaksaan, langsung menarik tubuh Aliong kembali ke dalam ruang sidang agar tak terkena pukulan dari La Imron Cs, keluarga korban.
"Mati kau Aliong..!" teriak La Imron, ayah sekaligus kakek korban, Imelda-Aura.
Ketika itu La Imon tampak kesal dan berusaha balas dendam.
Anaknya, Imelda dan cucunya, Aura, dibunuh secara sadis oleh Aliong, beberapa waktu lalu.
Polisi langsung, memeluk tubuh La Imron, dan juga keluarga lainnya yang berusaha menyerang.
Serangan juga dilakukan oleh sejumlah ibu-ibu, keluarga korban.
Ibu-ibu tampak menangis, menjerti histeris berusaha mencabik-cabik wajah pelaku.
"Pak jaksa tolonglah, itu (korban) cucu kami, itu keponakan kami yang mati dibunuh. Tolong pak jaksa hukum mati Aliong..!" teriak ibu-ibu sambil menangis, berusaha menyerang Aliong.(Ferry Laskari)