TRIBUNNEWS.COM, AMBON - Penemuan bangkai hewan sepanjang 22 meter yang terdampar di perairan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku menimbulkan tanda tanya.
Sejumlah pihak menyebut bahwa hewan yang ditemukan itu adalah bangkai paus.
Tetapi ada juga yang menyebutnya cumi-cumi hingga gurita raksasa.
Untuk memastikan jenis hewan itu, pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan mengambil sampel daging untuk uji laboratorium.
Hal itu juga untuk mengetahui usia hewan itu.
“Kita akan ambil sampel dagingnya untuk diuji di laboratorium. Ini untuk memastikan apakah hewan ini jenis apa,” ucap koordinator tim identifikasi dari kantor Pengelolaan sumber daya pesisir dan laut KKP Sorong, M Nasrul Latulanit kepada Kompas.com, Kamis (11/5/2017).
Namun, Nasrul sendiri yang saat ini berada di lokasi terdamparnya hewan tersebut meyakini kalau hewan itu adalah bangkai seekor paus.
“Kalau kita lihat dari segi fisik hampir sama dengan paus,” katanya.
Dia menyebutkan, setelah diperiksa ternyata bangkai hewan yang terdampar itu lebih mirip paus.
“Kalau sifat alamiah cumi itu paling besar hanya sampai 5 meter, kalau paus itu bisa 20 sampai 30 meter,” katanya.
Adapun taring sepanjang empat meter yang terdapat di bagian depan bangkai hewan itu menurut dia, bisa jadi merupakan rahang dari paus tersebut.
Sebab saat ini daging hewan itu telah hancur sehingga bisa dimungkinkan tulang rahang hewan tersebut keluar.
“Karena dagingnya sudah hancur jadi bisa saja taring yang ada itu kemungkinan adalah rahang bagian bawah paus,” ujarnya.
Bangkai hewan yang diduga paus ini ditemukan warga terdampar di pesisir laut Dusun Hulung, desa Iha, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat pada Rabu (10/5/2017) sekitar pukul 16.00 WIT kemarin.
Penemuan bangkai hewan ini sontak menggegerkan warga setempat. Penemuan hewan yang diduga paus ini juga menjadi viral di media sosial.
Penulis: Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty