Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis
TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Syaufani Solichin (73) tampak santai di depan kipas angin ruang tengah rumahnya saat Tribun Jateng menyambangi, Rabu (24/4/2017).
Ayah dari Mochammad Khamim (26) itu masih mengenakan kaus dalam putih saat mempersilakan Tribun Jateng masuk ke dalam rumah yang terletak di Jalan Raya Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan tersebut.
Sembari memakai kemeja batik dan peci, Syaufani meminta tamunya duduk.
Seolah sudah mengerti maksud kedatangan Tribun, Syaufani memulai cerita tentang anaknya, Mochammad Khamim.
"Dia itu ke Mekkah mlampah (jalan kaki), sekarang sudah di Abu Dhabi," kata Syaufani.
Khamim merupakan anak ke empat dari empat bersaudara.
Selama ini, dia tinggal bersama ayahnya.
"Tiga kakaknya tinggal di Jakarta. Ibunya, istri saya, sudah meninggal 10 tahun yang lalu," sambungnya.
Terkait perjalanan Khamim ke Mekkah, Syaufani mengatakan niatan itu telah diutarakan alumnus Fakultas Ekonomi Unnes itu sejak duduk di bangku kuliah.
Tidak ada persiapan khusus yang dilakukan Khamim sejak itu.
"Persiapannya tiga tahun, tidak ada yang aneh. Hanya perbanyak puasa dan ibadah," terang Syaufani yang masih bekerja mengurus koperasi keluarga.
Sejak mengutarakan niatnya itulah, Khamim mulai mempersiapkan segala keperluan.
Mulai dari perizinan hingga meminta restu ke beberapa kiai di Pekalongan ataupun di luar Pekalongan.