"Dia sih tidak kenal siapa yang mengejarnya," ungkap Surung, sembari menambahkan tidak ada permintaan khusus dari Corby terkait ekstradisi.
Mercedes pun menyampaikan keluhannya dalam pertemuan itu. Ia mengatakan sang adik ketakutan ke luar rumah.
Baca: Pria-pria Brondong Usia 17 hingga 25 Tahun Dapat Harga Khusus Cuma Rp 72 Ribu
"Kakaknya menceritakan, kalau Corby mau keluar takut, stres, ngedrop. Tentu tugas kita harus mengawasi. Dan menurut pengakuan, dia (Corby) ketakutan bertemu orang. Termasuk dia bilang ada yang merekam dan mengambil foto. Jadi keluhannya kita tampung. Mudah-mudahan dia sehat," jelas Surung.
Terkait pengamanan, Surung menyatakan masih melihat situasi dan kondisi.
"Saya kira tergantung bagaimana kita mengantisipasi situasi. Yang jelas setelah dia kami bebaskan, kami serahkan ke imigrasi. Untuk penyerahannya dipastikan tanggal 27 Mei. Corby diserahkan oleh kabapas (kepala balai pemasyarakatan) Denpasar ke Imigrasi Ngurah Rai," tuturnya.
Kabapas Denpasar Titiek Sudaryatmi menyatakan, sebelum ke imigrasi, Corby wajib ke bapas.
"Harus ke bapas. Ke bapas semua. Tapi Corby kan sudah terakhir 13 April lalu," jelasnya.
Belum Lapor Kejaksaan
Sementara Kasipidum Kejari Denpasar, I Ketut Maha Agung, menyebutkan hingga kemarin Corby belum melakukan wajib lapor ke kejaksaan.
Namun diungkapkan Maha Agung, pihak penjamin Corby telah menginformasikan terkait laporan itu.
"Tadi pagi (kemarin) Wayan Widyartha selaku penjamin Corby sudah menelepon ke sini. Dia menyampaikan akan melapor, tapi kami tunggu belum datang juga," jelasnya.
"Saya bilang ke sini saja. tapi dia (Wayan Widyartha) masih ragu dan Corby belum bisa keluar karena dijaga awak media. Mungkin takut," imbuh Maha Agung.
Jika Corby tidak datang untuk melakukan laporan, pihak kejaksaan akan mendatangi tempat tinggalnya.
"Kami akan cek ke tempat tinggalnya. Apa alasannya tidak datang, bisa saja atau mungkin dia (Corby) sakit. Ya kita tunggu Corby laporan," tambahnya.