Laporan Wartawan Tribun Jateng, Mamdukh Adi Priyanto
TRIBUNNEWS.COM, BREBES - Bayi berjenis kelamin perempuan ditemukan warga di kompleks Pasar Induk Brebes. Petugas dari Dokkes Polres yang memeriksa dan membawa bayi tersebut ke RSUD Brebes menceritakan kronologinya.
Kapolres Brebes, AKBP Lutfhie Sulistiawan melalui Paur Kesehatan, dr Nani Yulia mengatakan pada Jumat pukul 05.00 WIB, pihaknya mendapatkan info dari Polsek Brebes ada temuan bayi di pasar induk.
"Setelah Pak Kapolsek menghubungi, saya bersama Kasatreskrim, AKP Arwansa dan anggota Reskrim Polres Brebes menuju ke lokasi kejadian," kata Nani, Sabtu (3/6/2017).
Ia melanjutkan, saat tiba di TKP, sudah banyak warga yang berkerumun. Lantaran, jam tersebut sudah banyak pedagang yang menggelar dagangannya.
Saat pertama kali melihat, kondisi bayi tampak lemas, dan hipotermia atau kedinginan. Plasenta atau ari- ari pun masih melekat.
Bayi ditemukan di gerobak sate ayam oleh seorang warga sekitar. Kemudian dibawa ke rumahnya dan diselimuti serta dimasukan kardus untuk menghangatkannya.
"Kondisi itu sangat berbahaya bagi bayi. Bila tidak cepat diberi penangangan, kemungkinan bayi tidak akan tertolong," ujarnya.
Dengan segera, bayi dibawa ke RSUD Brebes. Di dalam mobil menujur RSUD, kata dia, bayi pun dihangatkan.
Sesampainya di rumah sakit, tim dokter Polres Brebes masih dirundung kekhawatiran keselamatan bayi. Nani menemukan banyak slime atau lendir di mulut sang bayi perempuan itu.
Jika dibiarkan, bayi terancam asfiksia atau keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur.
Bayi yang mengalami kondisi itu, kata dia, biasanya dilahirkan dalam keadaan gawat. Masalah ini akan mempengaruhi kesejahteraan bayi sesudah persalinan.
"Tindakan emergency kami lakukan dengan memberikan oksigen serta penghangatan. Slime cairan ketuban yang masuk dalam mulut bayi, segera kami keluarkan," jelasnya.
Selang beberapa menit, bayi yang pada awal ditemukan terdengar seperti merintih. Akhirnya bisa menangis dengan keras.
"Syukur alhamdulillah, setelah mendapatkan perawatan, bayi mau menangis dengan keras. Tidak merintih lagi," tutur dokter berambut lurus panjang itu.
Setelah menjalani perawatan darurat dan membersihkannya, ia mencari luka- luka di sekujur tubuh terutama bagian kepala. Bersyukur tidak ada luka, hanya lebam pada tangan kanan. Ia tidak tahu penyebabnya.
Dilihat dari kondisi kulit yang sudah mengering dan tidak terdapat bintik- bintik, Nani menduga bayi dilahirkan pada Kamis (1/6/2017) malam.
"Bayi yang cantik, lahir di bulan Ramadan dan di Hari Pancasila. Bayi dengan berat, 2,9 kilogram dan panjang badan 47 sentimeter kini jadi keluarga besar Polres Brebes Polda Jateng," imbuhnya.
Saat ini, bayi masih menjalani perawatan intensif. Pihak Kepolisian masih menyelidiki orangtua dari bayi tersebut. (*)