Pada tahun 2014, letusan dahsyat menyebabkan korban jiwa.
Setelah sebuah evakuasi diperintahkan, pihak berwenang mengizinkan warga masuk kembali ke zona merah setelah dianggap aman.
Tapi beberapa hari kemudian Gunung Sinabung meletus sekali lagi, menewaskan sedikitnya tujuh penduduk pulau.
Baru-baru ini seperti bulan Mei 2017 lalu, dua relawan meninggal saat menyelamatkan korban dari 'kemarahan' gunung berapi tersebut.
Palang Merah telah mengerahkan tim darurat dan bantuan setelah terjadinya letusan tersebut.
Menurut Long, Gunung Sinabung, yang masih aktif hingga saat ini, meletus tujuh kali saat berada di sekitarnya sekitar 48 jam.
Ini adalah satu dari 129 gunung berapi yang berada di Cincin Api Pasifik atau Pacific Ring of Fire.
Disebut demikian karena daerah-daerah ini sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik.
Daerah ini berbentuk seperti tapal kuda dan mencakup wilayah sepanjang 40.000 km.
Dia tidur nyenyak, bersama dengan istrinya Marta, di salah satu rumah yang terbengkalai selama dua malam dalam upayanya untuk membawakan hasil foto-foto ini.
Sutopo Purwo Nugroho dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan:
"Kita tidak bisa memprediksi kapan letusan akan berhenti. Parameter vulkanik dan aktivitas seismiknya masih tinggi, yang berarti bahwa letusan masih berpotensi terjadi."
Fotografer muda ini menawarkan wawasan tajam nan pedih akan dampak tragis dari bencana alam ini. (TribunStyle.com/Yohanes Endra Kristianto)
*Berita ini dipublikasikan Tribun Style dengan judul: Walau Bahaya, Turis ini Nekat Bermalam di Dekat Gunung Berapi Sinabung, Fotonya Bikin Merinding!