Selain itu, menurut sebuah studi, pria yang sini sjuga beresiko serangan jantung dan stroke lebih tinggi, terutama jika sikap sinisme itu dikombinasi dengan sikap permusuhan.
Mereka yang memiliki permusuhan serta sinisme beresiko depresi dan memiliki penyakit kardiovaskular, sistem metabolisme dan meninggal di usia muda.
4. Pesimis
Mengharapkan hal-hal buruk terjadi berdampak negatif untuk kesehatan Anda. Dalam penelitian tahun 2014, peneliti mengukur hubungan pesimis dan ukuran telomer pada 490 pria.
Hasilnya, semakin pria pesimis, maka semakin pendek pula ukuran telomer dalam selnya. Makin pendek telomer, makin besar pula risikonya menderita penyakit jantung.
5. Sulit "move on"
Bila Anda mencoba mengikat pikiran dari pengalaman yang menyakitkan, itu adalah refleksi dan tak bermasalah.
Namun, bila Anda terus-menerus mengulang dan situasi itu terjadi hingga belasan tahun, dampaknya adalah kecemasan.
Pikiran pada peristiwa menyedihkan dan sulit memaafkan akan meningkatkan hormon stres dan denyut jantung meningkat.
6. Menekan pikiran
Di lain pihak, mencoba mengubur sebuah pikiran juga tidak dianjurkan. Refleksikan apa yang sudah dialami, peristiwa baik dan buruk sehingga hati lebih tenang. Ini akan membantu kita berdamai dengan diri sendiri.
7. Dendam
Kunci dari menghindari rasa dendam adalah belajar memaafkan. Evaluasi apakah manfaat yang akan Anda dapat dari memuaskan rasa dendam karena seringkali hanya akan menambah panjang rasa permusuhan. (*)