Di hadapan Korban, tersangka PK menyanggupi dengan syarat akan menjual lagi rumah yang baru dibeli itu.
Risih Ditagih Terus, PK Cari Pembunuh Bayaran
Lantaran merasa risih ditagih terus-menerus, PK mengadukan hal tersebut kepada suami sirinya, tersangka SH.
Kemudian PK menyuruh tersangka SH (35) untuk mencari orang yang mau membunuh Basiyem.
Tersangka SH mengenalkan PK dengan tersangka AJ (buron). Kepada AJ, tersangka PK memintanya untuk menghabisi nyawa Basiyem menggunakan santet.
Tersangka AJ menyanggupi permintaan PK dan meminta uang satu juta untuk membeli perlengkapan dan sarana berupa minyak wangi dan sebagainya.
“Setelah ditunggu sampai tiga hari kemudian, korban Basiyem ternyata masih hidup.” jelas Kasat Reskrim Polres Kebumen AKP Koliq Salis Hirmawan.
Setelah itu PK menyuruh AJ untuk menghilangkan nyawa Basiyem dengan cara apapun, dan memberikan imbalan Rp 25.000.000.
Kembali AJ menyanggupi dan menyuruh PK untuk membeli dan menyiapkan karung goni dan menyewa mobil.
Pada hari Selasa (13/6/17) sekira pukul 21.00 WIB, Basiyem datang ke rumah PK di Desa Purworejo Klampok untuk menagih uang,
Saat itu Basiyem diajak komplotan untuk mencari dukun yang dulu membawa kabur uangnya. Tak curiga, Basiyem ikuti mereka ke arah Sempor menggunakan mobil Suzuki Carry sewaan yang dikemudikan tersangka EK.
Setelah melewati Waduk Sempor, rombongan ke arah timur dan berbalik arah menuju utara ke Kenteng, Sempor. Di sebuah tempat sepi, para pelaku membunuh Basiyem.
Tersangka AJ yang duduk di bangku paling belakang mobil menjerat leher Basiyem menggunakan tali plastik yang masing-masing ujungnya sudah dikasih potongan bambu.
Saat korban meronta, tersangka EK bertukar posisi dengan tersangka SH, kemudian ikut membantu menarik tali plastik yang telah dijeratkan ke leher Basiyem oleh Tersangka AJ. Basiyem meregang nyawa.