News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mapolda Sumut Diserang Teroris

Berikut Ciri Orang Mudah Dicuci Otak Jadi Teroris Hanya Sehari

Penulis: Array Anarcho
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Dusun V, Desa Sambirejo Timur melakukan aksi memasang spanduk penolakan kedatangan jenazah terduga teroris Ardial Ramadana di Jalan Makmur Tembung, Deliserdang, Sumatera Utara, Rabu (28/6/2017). Pemakaman jenazah di kawasan kediaman orangtuanya akhirnya dibatalkan, setelah muncul penolakan keras dari warga Dusun V, Desa Sambirejo Timur. TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR

Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Mantan teroris yang kini telah bertaubat, ustaz Khairul Ghazali, membeberkan betapa mudahnya merekrut pelaku teror di Indonesia.

Kata Ghazali, hanya butuh satu hari untuk menjadikan seseorang sebagai pelaku teror sebagaimana yang terjadi di Polda Sumut beberapa hari lalu.

"Proses brain wash atau pencucian otak itu butuh waktu yang singkat. Hanya butuh satu hari, seseorang itu sudah bersedia mati untuk melakukan aksi teror," kata Ghazali kepada Tribun Medan, Kamis (29/6/2017).

Ia mengatakan target paling mudah untuk didoktrin adalah orang-orang yang sedang menghadapi kegalauan hidup.

Target berikutnya adalah mahasiswa yang cenderung memiliki pemahaman setengah-setengah terhadap agama.

"Setelah berhasil direkrut, calon pelaku teror ini akan dicuci otaknya selama satu malam (di tempat khusus). Kemudian, dia akan dibai'at. Keesokan harinya, pelaku teror akan siap melakukan amaliyah atau aksi bom bunuh diri dengan sukarela," kata Ghazali.

Untuk lebih memantapkan doktrin teror, sambung Ghazali, setelah semalaman di doktrin, perlu dua hari lagi untuk mendampingi para pelaku teror hingga hari eksekusi.

Selama tiga hari itu, perekrut akan menyampaikan ayat-ayat yang telah dibelokkan menyangkut konsep jihad.

Selanjutnya, kata Ghazali, setelah berhasil mencuci otak, pelaku teror akan diberikan gambaran menyangkut nikmatnya surga ketika melakukan jihad.

"alam konsep doktrin, diajarkan bahwa tiap tetes darah yang mengalir ketika pelaku mati akan membasuh seluruh dosa pelaku selama di dunia," ia menjelaskan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini