Kebenaran itu muncul dengan sendirinya. Jangan ada lagi terjadi hal semacam ini lagi, atas nama pelaku perlindungan anak , anak adalah harus dilindungi dan tidak boleh ada terjadi kejadian yg dapat menjadikan semangat anak untuk mau sekolah hilang karena keteledoran sistem yg tidak koordinasi seperti ini.
Apalagi rekomendasi tersebut adalah sudah sesuai prosedur bagi anak anak yg masuk melalui jalur pra sejahtera.....
"kami akan lakukan koreksi dan intropeksi atas nama Kapala sekolah SMPN 12. kata kepala sekolah SMPN12. Kejadian kemarin sebenarnya tidak harus terjadi apabila bagian kesiswaan melakukan koordinasi dengan saya sebagai pengambil keputusan.
Terimakasih terimalah Bayu menjadi anak didik njenengan yg harus kita jaga semangatnya demi penegakan UU perlindungan anak.....
Untuk semua relawan jangan takut untuk memperjuangkan mereka yg harus kita jaga dengan hati. Anak anak tidak boleh terintimidasi, terdiskriminasi dan jangan takut untuk sebuah kebenaran
Jangan lupa kita punya ibu yang selalu menjaga semangat kita untuk anak anak tetap sekolah. Kadiknas kota Malang. Ibu Zubaidah.
“Kasihan sekali.. moga anak itu cepet dapat sekolah dan kelak tercapai cita-citanya,” komentar akun Soe Kwe Ceng Ceng, dilansir malangtimes.com
Video viral ini akhirnya ditanggapi oleh Kepala Sekolah SMPN 12 Malang Samsul Arifin. Ia mengakui ada kesalahpahaman yang terjadi.
“Sebenarnya kami selalu welcome, meskipun dibatasi regulasi, dan intinya kami mengakui kemarin memang ada miskomunikasi,” tuturnya.
Bayu kini sudah resmi diterima di sekolah tersebut.
Rochmah Rani: "Alhamdulillah semangat sekolahe yo tole ganteng,buat semua relawan semangat terus untuk peduli pada sekitar"
Menurut Samsul sebelumnya memang sempat terjadi kesalahpahaman antara dirinya dengan bagian kesiswaan.
Simak Videonya: