Namun, Amalia teringat suatu pesan yang diucapkan kakaknya saat berziarah di makam keluarga.
"Itu pas setelah salat Ied kemarin, dia sampai meminta maaf ke papa dan mama, dan bilang ke saya, Dek besok-besok kamu Salat Ied sendiri ya gak sama kakak," kenang Amalia.
Baca: Kisah Wartawan Jepang Luput dari Sasaran Penembakan Anggota Yakuza Berkat Mobil Anti Peluru
Segera Dilantik
Suasana duka pun turut menyelimuti orangtua wali keluarga besar Praja IPDN tingkat I angkatan 28 atas berpulangnya Dhea Amanda.
Salah satunya Jhon, meski tergolong orang lain tetapi ia ikut merasakan kesedihan keluarga Edi Hanafiah dan Isnaini.
Jhon adalah orangtua dari salah satu praja yang saat ini juga mengikuti pendidikan dasar di Semarang.
"Ya sama-sama anak kami menjalani Diksar di Semarang, jadi kami sudah anggap saudara sendiri, namanya juga anaknya sama-sama berjuang di sana," ungkap Jhon saat di rumah duka, Minggu (1/10/2017).
Jhon pun turut berduka atas berpulangnya Dhea Amanda. Dia juga sangat menyayangkan peristiwa ini, sebab sebentar lagi para Praja dari Lampung segera dilantik.
"Padahal 7 Oktober mau balik ke Jatinangor dan tanggal 17 pelantikannya, kok malah nggak ada," tutur Jhon.
Jhon pun mengungkapkan keberangkatan ke Semarang guna melakukan pendidikan dasar bersama dengan taruna Akpol.
Sebanyak 52 Praja asal Lampung diberangkatkan dari Jatinangor tanggal 7 September lalu.
"Ya memang awalnya ada 55 Praja asal Lampung yang dilepas Pemprov menuju Jatinangor, tapi 3 di antaranya pulang, mungkin tidak memenuhi syarat, kemudian baru dikirim ke Semarang 52 Praja," kata dia.
Baca: Dua Korban Tewas dari Perguruan Silat Sempat Terobos Kerumunan Bonek
Ulang Tahun
Dhea Amanda Praja IPDN Tingkat I Angkatan 28 ternyata sudah sejak lama ingin menjadi seorang Praja.