News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Erupsi Gunung Agung

Dirjen IKP Kemkominfo: Lawan Hoax Seputar Gunung Agung dengan Data dan Fakta

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dialog Interaktif “Waspada Gunung Agung, Perhatikan dan Taati Langkah Langkah Penyelamatan” di Posko Utama Satgas Siaga Darurat, Dermaga Cruise Tanah Ampo, Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali, Minggu (8/10/2017)

TRIBUNNEWS.COM, KARANGASEM - Untuk meminimalisir tingkat risiko erupsi Gunung Agung, mengenali level bahayanya serta siap siaga untuk keselamatan, masyarakat terdampak yang sebagian besar telah menjadi pengungsi di sejumlah titik pengungsian diminta untuk tetap konsisten mengikuti imbauan pemerintah.

Di sisi lain, informasi yang beredar di tengah masyarakat terkait Erupsi Gunung Agung diharapkan sesuai fakta dan berdasarkan dari sumber yang dapat dipercaya, seperti dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan TNI/Polri.

Paparan tersebut muncul dalam Dialog Interaktif “Waspada Gunung Agung, Perhatikan dan Taati Langkah Langkah Penyelamatan” di Posko Utama Satgas Siaga Darurat, Dermaga Cruise Tanah Ampo, Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali, Minggu (8/10/2017) kemarin.

Acara yang dihelat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Karangasem, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan TNI/Polri ini menghadirkan pembicara Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kemkominfo R Niken Widiastuti, Dandim Karangasem Letkol Inf Firman Sjafrial Agustus, Deputi Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan BNPB Wisnu Widjaja, dan Kepala Bidang Mitigasi PVMBG Gede Suastika.

Dirjen IKP Kominfo Niken Widiastuti menjelaskan informasi yang beredar terkait Gunung Agung harus yang mengandung nilai edukasi untuk masyarakat, khususnya bagi para pengungsi, dengan sumber yang terpercaya seperti dari PVMBG, BNPB, TNI/Polri serta Pemda setempat.

“Masyarakat, khususnya para pengungsi, harus tetap memperhatikan dan mentaati langkah-langkah penyelamatan yang diberikan pemerintah. Jangan mudah percaya dengan berita hoax yang menyesatkan seputar Gunung Agung,” ujar Niken.

Menurut Dirjen IKP Kominfo, ini saatnya menggunakan media sosial (Medsos) untuk menginformasikan hal-hal yang positif untuk para pengungsi agar merasa aman dan nyaman.

“Masyarakat harus mendapatkan informasi-informasi terkini dari sumber terpercaya terkait Gunung Agung. Lawan hoax seputar Gunung Agung dengan data dan fakta,” jelas Niken.

Sementara, Kepala Bidang Mitigasi PVMBG I Gede Suastika mengatakan, aktivitas magma di dapur magma Gunung Agung terus mencari celah untuk membentuk pipa magma.

Saat ini, kondisi Gunung Agung masih berada dalam fase kritis. Hal ini ditandai dengan munculnya asap solfatara dan rekahan. "Magma terus mencari celah yang lemah untuk menerobos ke permukaan dan membentuk pipa magma," ujar Suastika.

Menurut Suantika, Gunung Agung mengalami tren penggelembungan semakin naik dari hari ke hari walau dalam skala mikro meter. "Penggelembungan menunjukkan kecenderungan terus naik dalam mikro meter," ucap Suantika.

Sementara, Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB Wisnu Widjaja menjelaskan proses yang sedang terjadi merupakan sebuah proses yang harus dilalui. Semua pihak, petugas maupun masyarakat harus sabar menghadapinya.

“Karena, setelah terjadi letusan akan ada keberkahan. Yakni, tanah menjadi subur dan limpahan pasir yang nilainya tak terhingga,” ulas Wisnu.

Untuk yang berada di zona aman, menurut Wisnu, tidak perlu panik. “Masuk rumah dan menunggu arahan petugas lebih lanjut. Peristiwa ini jangan dijadikan sebagai bencana, tapi menjadi berkah karena ini adalah proses alam,” jelas Wisnu.

Selain dalam bentuk dialog interaktif, Kemkominfo juga melakukan sosialisasi serupa yang dikemas dalam bentuk pertunjukan rakyat di empat titik pengungsian di Karangasem. Yakni, Minggu (8/10/2017), di Sinduwati, dengan kesenian Genjek, Joged, Gebug; Senin (9/10/2017), di Tenganan, dengan kesenian Rare Kual; Rabu (11/10/2017) di Pasar Manggis dengan kesenian Dadong Rerod; dan, Kamis (12/10/2017) di Lapangan Ulakan dengan kesenian Akah Canging. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini