TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG - Hujan lebat yang turun Minggu (8/10/2017) lalu, tak hanya sempat merendam permukiman, jalan dan areal persawahan, satu jembatan kayu yang ada di Desa Dambung Raya, kecamatan Bintang Ara, Tabalong, Tanjung, Kalsel, putus dan hingga Rabu (11/10/2017) masih tak bisa dilalui.
Jembatan tersebut hancur dan sama sekali tak bisa digunakan lagi akibat terjangan arus sungai Durui.
Kontruksi jembatan tak mampu menaham arus karena saat itu debet air memang meningkat.
Bahkan karena luapan sungai tersebut, beberapa lokasi yang menjadi lintasan sungai di kecamatan Bintang Ara, juga ada yang terendam.
Baca: Mengintip Kesibukan di Kediaman Bobby Nasution Jelang Kedatangan Jokowi Besok
Air mulai merendam sejak Minggu (8/10/2017) malam sekitar pukul.23.30 wita sampai dengan Senin (9/10/2017) sekitar pukul 15.00 WITA.
Lokasi yang terendam, Desa Burum RT.01 menggenangi jembatan akses antar Desa Burum, Hegarmanah, Panaan, Dambung Raya.
Kemudian juga di Desa Bintang Ara RT.04 sampai dengan RT.05 menggenangi jalan dan rumah penduduk sebanyak 23 buah atau 24 KK.
Di Desa Usih RT.04, menggenangi jalan, jembatan dan rumah penduduk 8 buah yang dihuni 8 kepala keluarga.
Sementara itu akibat putusnya jembatan tersebut, warga yang bermukim di Dusun Bina Desa dan Dusun Musim Desa Dambung Raya, dari informasi didapat, kini sedikit mengalami kesulitan akses jalan.
Ada jalan alternatif, tapi memutar sangat jauh karena mengarah ke perbatasan Kalteng.
Sehingga apabila ingin cepat warga pun nekat menyeberangi sungai, termasuk anak-anak yang ingin berangkat sekolah.
"Saat ini masih bisa lewat sungai karena airnya sudah surut," kata Kepala Desa Dambung Raya, Epun.
Baca: Viral di Medsos, Ini 5 Fakta Kericuhan dan Aksi Pembakaran di Puncak Ciloto