Gemuk badan saat masuk, kurus kering begitu di dalam penjara.
Memang begitu adanya. Berat badannya yang semula 75 kilogram menjadi 40 kilogram, hanya dalam jangka waktu 2 tahun.
Tak aneh, hampir setiap hari, antara tahun 1965 hingga 1966, Ishak menyaksikan ada 10 hingga 15 tahanan mati di dalam penjara karena tak kuat menanggung sakit.
Tapi siapa sangka, kakek ini masih punya suara merdu. Dia hafal ayat-ayat Alquran dan masih bisa melantunkan ayat-ayat suci itu secara tartil.
Dia pejam mata untuk "mengaji" tanpa baca alias menghafal.
"Sabbahalillahi maa fissamawaati wama fil ardh. Wahuwal 'azizul hakim. Ya ayyuhalladziina aamanu lima taquluuna maa laa taf'aluun. (tribunjateng/khoirul muzaki)