News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub Jawa Timur

Survei Ini Ungkap Calon Gubernur yang Dianggap Bisa Selesaikan Persoalan Jawa Timur

Editor: Ferdinand Waskita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur akan berebut suara salah satu ormas dengan basis massa terbesar, Nahdlatul Ulama.

Diketahui, Jawa Timur adalah provinsi yang dikenal agamis dan sebagian besar masyarakatnya sangat loyal terhadap ulama.

Lembaga Jaringan Suara Indonesia (LJSI) menggelar survei untuk menakar keterpilihan para tokoh bakal calon gubernur Jawa Timur untuk mengetahui sejauh mana antusias masyarakat khususnya warga NU dalam menentukan pilihannya.

Baca: Ini Sosok Darmiyanto, Tukang Becak Berusia 82 Tahun yang Sering Raih Juara Lari Internasional

Hasilnya dari 1.816 responden yang merupakan warga Nahdliyin, ternyata 1.352 atau 74,4 persen responden dalam jawaban survei yang memilih Syaifullah Yusuf dan Khofiffah 35,7 persen atau sebanyak 650 respoden dari 1816 responden.

Suara kaum Nahdliyin Jawa Timur sudah terpecah dan sebagian lebih condong ke sosok La Nyalla M Matalliti.

Dari hasil penilaian para tokoh oleh masyarakat Jawa Timur juga menunjukan, rata-rata lebih menginginkan Gubernur yang punya kompentensi untuk bisa meyelesaikan masalah ekonomi dan kesejahteraan.

Jawaban responden sebanyak 48,3 persen menginginkan Gubernur baru yang bisa menciptkan lapangan kerja baik itu di kota maupun di desa.

Kemudian 29,3 persen responden ingin sosok gubernur yang mampu menarik investor ke Jawa Timur.

Baca: Pesan Megawati: Hati-hatilah PDI Perjuangan, Kita Ini Selalu Dijadikan Target

Kemudian sosok yang mampu mengerakan Ekonomi pedesaan diminta oleh 22,4 persen reponden.

Fakta lainnya, ternyata dari 1.816 responden hanya 67,6 persen yang mengetahui akan adanya Pemilihan Gubenur Jawa Timur pada Juni 2018.

"Sementara sisanya sebanyak 32,3 persen responden sama sekali tidak tahu akan adanya Pilgub pada tahun depan, tentu saja hasil survei ini menunjukkan kalau KPU mulai bekerja Karena saat Survei pertama LJSI baru 57,3 Persen warga jawa Timur yang tahu akan adanya Pilgub," ujar Direktur LJSI, Fahrurizal dalam keterangan tertulis, Minggu (15/10/2017).

Sementara itu, ketika responden diminta untuk menilai tingkat kompetensi para tokoh yang diuji dalam survei kali ini, hasilnya nama La Nyalla Mataliti meraih 88,6 persen.

Ia dianggap sebagai tokoh yang memiliki kompentensi sebagai Gubernur dan bisa menyelesaikan berbagai persoalan di JawaTimur.

La Nyalla dianggap mampu menyelesaikan masalah, terutama pada perbaikan ekonomi masyarakat ,iklim investasi di JawaTimur, serta masalah peningkatan sektor pertanian di Jawa Timur dengan segudang pengalaman sebagai pengusaha dan pembina ormas di JawaTimur.

Sementara sosok Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul hanya menempati posisi kedua dengan 71,6 persen suara, disusul Tri Rismaharini 68,9 persen.

Ditempat ke empat, Khofifah Indar Parawansa 68,7 persen, Abdullah Azwar Anas 67,6 persen, Nurwiyatno 66,3 persen dan Kombes Pol Syafi'in sebanyak 50,9 persen.

"Dari seluruh tokoh yang diuji ,La Nyalla memiliki tingkat akseptabilitas paling tinggi, yakni 86,4 persen dari1.816 responden. Dimana warga sangat menerima La Nyalla sebagai Gubernur dan ini menunjukkan hubungan yang sangat linear dengan jawaban responden yang menerimanya berdasarkan kemampuan ketokohan sebanyak 88,3 persen, kesamaan etnik, suku dengan tokoh 15,3 persen dan kesamaan agama 56,3 persen. Sementara kesamaan gender dengan tokoh calon Gubernur 16,3 persen," katanya.

Sedangkan Syaifullah Yusuf memiliki tingkat akseptabilitas sebesar 67,5 persen, Tri Rismaharini 65,7 persen, Khofifah 65,4 persen, nurwiyatno 56,5 persen dan Kombes Pol Syafi'in 51,7 persen.

Survei ini digelar sejak 28 September sampai 8 Oktober 2017 dengan mengusung tema "Siapa Tokoh yang Dipilih sebagai Gubernur Jawa Timur 2018-2023.

Survei ini diadakan di 29 Kabupaten dan 9 Kota di Jawa Timur dengan metode wawancara tatap muka langsung dengan warga Jawa Timur yang memiliki hak pilih pada Pilgub Jawa Timur dibulan Juni 2018.

Sampel responden dipilih secara acak dengan metode multistage random sampling, sementara margin of error survei kurang lebih sebesar 2,3 persen dengan tingkat kepercayaannya sebesar 95 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini