Ia hanya mengandalkan sumber pendapatan dari buah pinang dan kelapa yang tumbuh di sekitar rumahnya.
Terkadang, ia hanya makan nasi tanpa lauk. Sesekali, tetangganya memberi makan.
Lantaran atap rumahnya bolong, Usman harus mengungsi jika hujan. Ia kemudian tidur di musala desa setempat.
"Ini kasur karung goni saya masukin kapas yang penting bisa merebahkan badan saat malam," kata Usman.
Usman bercerita, awalnya ia tinggal di rumah bersama istri dan anak perempuannya.
Setelah mengidap kusta, ia kemudian pisah dengan istri yang kini tinggal di tempat orangtuanya di Matang, Bireuen.
"Waktu saya berobat, istri dan anak tinggal di kampung. Karena tidak ada biaya dan kondisi rumah seperti ini, mereka akhirnya pulang ke Matang. Sampai sekarang kami pisah, tapi kami belum cerai. Kalau setiap Lebaran biasanya anak saya datang kesini menjenguk saya," ujarnya. (Kontributor Kompas TV, Raja Umar)
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ingin Bangun Rumah Warga Miskin, Polisi di Bireuen Jual Motor Trail Kesayangan